Berbicara soal perkembangan zaman pasti tidak akan jauh dengan revolusi indutri. Apalagi sekarang sudah jelas sekali dicanangkan tentang Revolusi Industri 4.0. Nah, mungkin beberapa dari kalian bingung, mengapa namanya Revolusi Industry 4.0? Yang pertama, kedua, dan ketiganya mana?
Istilah ini sebenernya lagi hits. Belakangan ini banyak banget yang membicarakan tentang revolusi industri 4.0. Enggak tokoh nasional, enggak tokoh internasional, berkali-kali ngomong soal “Bersiaplah menyongsong industri 4.0” atau “Kita tidak boleh tergilas oleh industri 4.0” atau “Kita harus bisa memanfaatkan fenomena Industri 4.0.” Jadi, sebenernya revolusi industri 4.0. itu apa?
Oke mari kita bahas yang pertama apa itu Revolusi Industri. Pertama, kita lihat dulu definisi dari revolusi industri itu sendiri. Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Revolusi ini menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia. Singkatnya, revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Bisa dibilang Revolusi industri adalah eberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Revolusi industri menurunkan, malah terkadang MENGHILANGKAN beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas, jadi bisa digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang lain. Nah, kita lihat satu persatu, sesuai urutannya.
Revolusi industri pertama adalah Revolusi Industri 1.0 atau sering disebut dengan Mesin Uap. Revolusi industry ini yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun.
Seiring berjalannya waktu, mesin uap pun digunakan ke dalam berbagai industri. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun mulai menggantikan tenaga manual dengan berbagai mesin uap. Di era inilah juga pertama kali produksi massal yang besar-besaran terjadi.
Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal. Namun, yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi di awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik modern dalam satu hal: transportasi.
Berbeda dengan revolusi pertama yang lebih terfokus pada efisiensi mesin, revolusi industri 2.0 lebih terfokus pada proses produksi itu sendiri, seperti masalah logistik. Salah satu contoh kasusnya adalah, proses pembuatan mobil tidak bisa dilakukan di tempat lain karena biaya transportasi yang sangat mahal kala itu. Hal inilah yang diatasi di era revolusi industri 2.0.
Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial, perubahan apa lagi yang bisa terjadi di dunia industri? Faktor berikutnya yang diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan amat penting dalam produksi barang-barang, seperti udah disebutkan sebelumnya, ini adalah era industri!
Era teknologi disebut sebagai pemicu dimulainya revolusi industri 3.0. Di era ini, peran manusia di dalam industri pun mulai dikurangi dan digantikan dengan mesin-mesin pintar berteknologi khusus yang bisa memprediksi dan membuat keputusan sendiri.
Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan. Era revolusi industri 3.0 ini juga sering disebut sebagai ancaman dari beberapa profesi, sebab dikhawatirkan profesi tersebut akan segera tergantikan oleh mesin sepenuhnya.
Sekali lagi, revolusi ini mengubah masyarakat. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat cenderung berubah dari mengandalkan sektor manufaktur, menjadi mengandalkan sektor jasa seperti bank, studio film, TI, dll. sebagai motor ekonomi mereka. Mereka berubah dari ekonomi industri menjadi ekonomi informasi.
OK, setelah pemasangan komputer dan robot dalam proses produksi, memangnya ada kemajuan apa lagi? Memangnya kemajuan apa lagi sih yang bisa terjadi di dunia industri? Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Hingga kita masuk ke tahap revolusi industri yang paling baru, yaitu revolusi 4.0 dimana terfokus pada perkembangan dunia digital dan internet.
Dalam skala industri, revolusi industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya adalah, software bisa mengumpulkan histori data dari mesin yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis. Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia.
Bahkan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian, mencanangkan tajuk Making Indonesia 4.0 agar Indonesia bisa lebih siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Hal ini ditandai dengan diperbaikinya berbagai infrastruktur telekomunikasi Indonesia.
Kita saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai. Setiap revolusi industri sebetulnya adalah proses yang rumit dengan pengaruh luar biasa luas maupun dalam di masyarakat. Tapi kita masih belum tau seberapa besar dan seberapa jauh Revolusi Industri 4.0 ini.
Penulis : Harnanto, S.Pd.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd