SEKILAS INFO
: - Selasa, 08-10-2024
  • 4 bulan yang lalu /
  • 1 tahun yang lalu / DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 78 MERDEKA NEGERI KU MERDEKA BANGSA KU
  • 2 tahun yang lalu / SMK Negeri Satu Atap Tuntang membuka pendaftaran penerimaan anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) tahun pelajaran 2022/2023, bagi peserta didik yang masih aktif bersekolah di SMKN Satu Atap Tuntang. Pendaftaran ini dilakukan melalui tautan Google Form yang dibagikan melalui grup WhatsApp kelas, oleh masing-masing wali kelas. Melalui tautan yang telah dibagikan, peserta didik harus mengisi...
Novel Senja Abu-abu Seri 5

Seperti    biasanya,    aku    berangkat    bersama    teman- temanku. Aku duduk di kursiku. Sesaat kemudian aku lihat Wiwin dan Ahmad datang bersamaan. Wiwin duduk di sampingku. Bel masuk berdentang dengan sangat keras. Kami masih saja gaduh di dalam kelas sembari menunggu guru jam pertama. Beberapa temanku masih bercanda, bahkan ada yang masih bernyanyi- nyanyi seenaknya.

Kami mengikuti pelajaran seperti biasanya hingga jam istirahat pertama. Saat istirahat sengaja aku nggak keluar kelas karena aku kurang enak badan. Semalam aku demam. Wiwin pun tak ikut keluar. Dia menata buku.

“Put, kamu tahu ndak Ahmad kemarin mau ngomong apa sama kamu?” tanya Wiwin.

“Ya, nggaklah, aku tunggu lama, emang ada yang penting?” tanyaku kemudian.

Wiwin bercerita kalau kemarin sore setelah mengantarku, Ahmad kembali ke rumah Wiwin. Ahmad menceritakan bagaimana perasaannya padaku. Dia menaruh hati padaku sejak pertama dia bertemu dengan aku. Hanya saja dia tidak berani mengakuinya padaku.

Aku benar-benar tak menduga dengan apa yang diceritakan Wiwin. Aku menganggap Ahmad seperti teman laki-laki yang lain. Tak ada perasaan yang lain. Bahkan kalau dihitung-hitung aku jarang berbicara dengan dia. Selama ini dia juga tak pernah berusaha mendekatiku bahkan dia cenderung akrab dengan teman-teman wanita lain. Maklum, saat itu dia termasuk kelompok anak borju, sebutan anak-anak orang kaya di kelasku, jadi teman sepermainannya pun kelompok itu.

“Biarlah, Win, nggak usah dianggap.” Begitu jawabku.

“Bener loh, Put, dia sudah lama mencintaimu,” jawab Wiwin.

Aku biarkan Wiwin bercerita tentang Ahmad. Tak kutanggapi Wiwin hingga akhirnya Wiwin mengalah dan diam.

Penulis : Puji Prasetyowati

Pengumuman sebelumnyaNovel Senja Abu-abu Seri 4 Pengumuman setelahnyaRevolusi Industri 4.0

Tefa Prodi TKJ

Majalah SMKN 1 Tuntang

Data Sekolah

SMKN 1 Tuntang

NPSN : 6990563

Jl. Mertokusumo Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang
KEC. Tuntang
KAB. Semarang
PROV. Jawa Tengah
KODE POS 50773
TELEPON 085641080982
FAX 0723-1234567
EMAIL smkn1tuntang@gmail.com

Novel Karya Siswa

Toilet SMKN 1 Tuntang

Tefa Prodi Tata Busana

Laboratorium Komputer

Kalender

Oktober 2024
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031