Berdiri sejak tahun 2014, SMK Negeri Satu Atap Tuntang termasuk sekolah satu atap dengan SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang. Sejak tanggal 29 Desember 2017 sesuai Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan no. 800/13558 penulis diberi tugas menjadi kepala sekolah di SMK Negeri Satu Atap. Sekolah ini beralamat di Jalan Mertokusumo Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Kondisi sekolah ini di awal penulis masuk masih memprihatinkan. Beberapa tantangan yang penulis hadapi menyangkut sarana dan prasarana antara lain sekolah ini belum punya lahan, hanya ada 5 ruang kelas, dan kondisi jalan masuk ke sekolah melewati halaman SMP Negeri 2 Tuntang.
Sekolah ini memiliki jumlah siswa yang sedikit di mana rata-rata kelas hanya diisi 16 siswa dari normal sebanyak 36 siswa. Total siswa saat itu hanya 143 siswa dari tiga program keahlian, yaitu Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, Teknik Komputer Jaringan dan Tata Busana.
Dari sisi sumber daya manusia, data guru yang ada hanya 11 orang berstatus Guru Tidak Tetap dan 1 pesuruh berstatus Pegawai Tidak Tetap. Pegawai berstatus ASN adalah kepala sekolah dan satu orang guru. Sekolah ini tidak memiliki pegawai Tata Usaha dan Kepala Tata Usaha. Kondisi ini terasa berat secara keuangan sekolah karena gaji guru dan karyawan ditanggung sekolah.