
Berawal dari murid sedikit, program prioritas sekolah adalah menambah jumlah murid. Start di bulan Januari, sekian strategi ditebarkan untuk menyongsong PPDB di bulan Juni. Target yang harus dipenuhi kenaikan jumlah murid sebesar 100 persen. Sebuah target yang sebetulnya teramat berat.
Alhamdulillah lima bulan berjuang target itu terpenuhi. Untuk pertama kalinya sejak sekolah ini berdiri daya tampung terpenuhi. Kelas tidak lagi berisi separo tetapi penuh. Apa kunci keberhasilan menambah jumlah murid tersebut? Salah satunya membangun Trust. Pertanyaan lanjutannya adalah bagaimana cara membangun trust?
Inilah hikmah dari saya suka membaca. Salah satu buku yang saya baca adalah The Speed of Trust karya Stephen Covey. Menurut Covey untuk membangun ikatan kepercayaan kita harus memiliki lima gelombang kepercayaan dalam diri kita sebagai seorang pemimpin. Apa saja lima kepercayaan itu? Yang pertama Self Trust, dimana kepercayaan dalam tahap ini sangat dipengaruhi oleh kredibilitas sebagai prinsip yang mendasar. Anda harus percaya bahwa kita mampu melakukan hal-hal terbaik di setiap tugas dan tanggungjawab. Upaya mencari murid dilakukan dengan strategi terbaik dan kerjasama yang luar biasa antar semua komponen dalam sekolah.
Yang kedua adalah Relationship Trust, didasari oleh adanya perilaku yang konsisten. Kita harus konsisten terhadap keputusan yang telah disepakati bersama. Menambah jumlah murid disepakati oleh semua guru dan kepala sekolah. Masing-masing konsisten dengan tujuan bersama mendapatkan jumlah murid untuk memenuhi daya tampung siswa.
Yang ketiga adalah Organization Trust, sangat dipengaruhi oleh kemampuan Kita dalam membangun sistem dan struktur organisasi sehingga organisasi bisa berjalan dengan selaras. Kepala sekolah harus mampu membagi tugas dan memberikan job deskripsi dengan jelas kepada semua guru.
Market Trust menjadi langkah selanjutnya. Reputasi menjadi bagian penentu dalam menciptakan kepercayaan pasar. Reputasi dibangun dengan kreatifitas dan inovasi. Berbagai inovasi dalam bidang pendidikan dan pengelolaan sekolah terus dikembangkan oleh sekolah. Mulai dari digitalisasi sekolah, Ulangan Pakai HP, Sekolah Ramah Biaya dan promosi lewat offline maupun online.
Yang terakhir adalah Societal Trust, ini akan ditentukan dengan sikap kita kepada masyarakat. Bagaimana kita mampu berkontribusi dan memberikan sesuatu yang bernilai di mata masyarakat. Keberadaan SMKN 1 Tuntang adalah berkah bagi masyarakat sekitar khususnya lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Tuntang, 27 Oktober 2020