ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Sugeng enjing happy readers. Alhamdulillah bertemu kembali di hari Selasa, 25 Mei 2021 yang cerah ini. Seperti biasa sebelum memulai bekerja dan melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), kami melakukan kegiatan dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an surat Sad. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Moh. Achmadi, S.Pd., guru mata pelajaran Produktif Teknik Komputer Jaringan.
Kultum yang disampaikan bertema tentang Ridhonya Allah Merupakan Ridho Orang Tua. Latihan mencintai Tuhan ialah mencintai orang tua. Secara visual, kita telah merasakan dan akan terus merasakan betapa orang tua berjasa dalam hidup ini. Selain sangat tulus dan ikhlas, keduanya juga sangat konkret memberikan jasa itu kepada kita. Sulit membayangkan ada cinta tulus kepada Allah SWT tanpa ada cinta tulus kepada orang tua. Berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain) salah satu amal istimewa yang wajib dilakukan bagi setiap orang. Berbuat baik kepada orang tua kita diingatkan berkali-kali dalam Al Qur’an. Sementara Rasulullah SAW bersabda رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ yang artinya Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang tua. Di sisi lain durhaka terhadap kedua orang tua tidak akan mendapatkan keberuntungan dunia akhirat.
Berbuat baik kepada kedua orang tua sebaiknya dan semestinya dilakukan langsung oleh anak itu. Tidak cukup hanya mengirimkan uang ke kampung, atau mengirimkan obat, suster, atau bahkan dokter. Yang lebih tepat ialah anak langsung berbuat baik kepadanya secara langsung. Di manapun dan dalam keadaan apapun, sang anak tidak ada alasan untuk menelantarkan orang tuanya.
Dalam perkembangan masyarakat kita, ada kecenderungan rasa respek anak terhadap kedua orang tua semakin krisis atau semakin bermasalah. Anak- sudah mulai tidak mau mendengarkan nasihat orang tuanya, bahkan sudah banyak yang berani menyiksa orang tua karena tidak diberi uang jajan atau tidak dibelikan motor. Bahkan, ada yang memaksa orang tuanya untuk menjual rumah tinggalnya dengan alasan minta bagian warisannya sebelum orang tuanya meninggal. Naudzubillah.
Rasulullah pernah bersabda, salah satu tanda-tanda hari kiamat kecil sebelum nanti datangnya tanda-tanda besar, ialah para orang tua melahirkan raja atau ratunya. Artinya, orang tua akan melahirkan pemaksa dan teror yang akan menyiksa dirinya. Sekarang sudah umum kita saksikan anak-anak durhaka kepada kedua orang tua. Ada yang secara langsung dan ada dalam bentuk tidak langsung, dengan melakukan pembiaran orang tuanya telantar di tempat lain. Belum lagi banyaknya anak-anak remaja yang seperti menyandera orang tuanya. Mereka mengancam mogok sekolah atau kuliah kalau tidak dibelikan kendaraan, sungguhpun itu berat bagi orang tua.
Kultum dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antar Bapak Ibu Guru. Semoga kita semua dijauhkan dari sifat durhaka kepada orang tua kita. Sehingga nantinya juga bisa mendidik anak-anak kita untuk senantiasa berbakti kepada kita sebagai orang tua. Aamiin ya robbal alamin.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ