ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Selamat pagi Indonesia. Alhamdulillah bertemu kembali di hari Kamis, 27 Mei 2021 yang hangat ini. Seperti biasa sebelum memulai bekerja dan melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), kami melakukan kegiatan dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an surat Az Zumar. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Ibu Astu Byakti, S.Pd.
Kultum yang disampaikan berjudul 4 (empat) Kriteria Memilih Pasangan Hidup ala Rasulullah SAW. Dalam Islam tujuan menikah adalah untuk melanjutkan keturunan dan menghindari zina yang sangat ditentang oleh Allah SWT, sekaligus mengikuti sunah Rasulullah SAW. Maka dari itu, setiap manusia dianjurkan untuk menikah. “Menikah adalah sunahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat.” (HR Ibnu Majah)
Ada empat kriteria yang bisa dijadikan acuan untuk memilih pasangan hidup. Pertama, kekayaan. Harta benda memang sangat menarik untuk dijadikan alasan seseorang dalam memilih pasangan hidupnya. Meskipun harta bukan segalanya, namun jika memiliki harta setidaknya semua kebutuhan dapat terpenuhi. Kedua yaitu keturunan. Umat Islam dianjurkan memiliki keturunan yang baik dan memilih wanita yang subur agar mendapatkan keturunan. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan keturunan atau nasabnya.
Ketiga, paras. Memilih pasangan berdasarkan paras, tidak ada salahnya. Sebab, seseorang yang memiliki paras yang bagus, tentu akan memberikan ketenangan dan senang untuk dipandang. Keempat adalah agama. Carilah pasangan yang selalu memperhatikan agamanya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 221 yang artinya “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ