SEKILAS INFO
: - Selasa, 17-09-2024
  • 3 bulan yang lalu /
  • 1 tahun yang lalu / DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 78 MERDEKA NEGERI KU MERDEKA BANGSA KU
  • 2 tahun yang lalu / SMK Negeri Satu Atap Tuntang membuka pendaftaran penerimaan anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) tahun pelajaran 2022/2023, bagi peserta didik yang masih aktif bersekolah di SMKN Satu Atap Tuntang. Pendaftaran ini dilakukan melalui tautan Google Form yang dibagikan melalui grup WhatsApp kelas, oleh masing-masing wali kelas. Melalui tautan yang telah dibagikan, peserta didik harus mengisi...
SMKN 1 Tuntang Menyongsong Perubahan

Tidak terasa tahun 2020 adalah tahun ketiga saya bertugas di SMKN 1 Tuntang. Penuh perjuangan yang luar biasa menghadapi kesulitan dan tantangan yang ada. Pada era disrupsi sekarang ini perubahan terjadi dimana-mana, kapan saja tidak memandang jenis benda dan usia. Pada faktanya, perubahan juga tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan pasti terjadi dan akan selalu terjadi. Jeff Davidson, menyatakan bahwa perubahan merupakan kejadian alam yang atau perilaku orang yang berbeda dari sebelumnya. Demikian juga dengan sekolah ini, perlu kesiapan menghadapi perubahan baik itu dari internal maupun eksternal.

Sebagai seorang kepala sekolah, tiga tupoksi yang harus dijalankan adalah Manajerial, Supervisi dan Kewirausahaan. Pada tupoksi manajerial kepala sekolah bertindak sebagai manajer. Manajer punya tugas mengelola manajemen. Apa itu manajemen?Robin dan Coulter menyatakan bahwa manajemen adalah proses koordinasi dan integrasi kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan secara efektif dan efesien melalui orang lain. Kegiatan yang dikoordinasikan dan diintegrasikan itu mulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpianan, sampai pada control atau pengendalian.

Mengacu pada uraian di atas, ada dua istilah yang disebutkan yaitu perubahan dan manajemen. Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen perubahan merupakan pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, dalam kondisi lingkungan yang bergerak terus menerus. Manajemen perubahan perlu mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya, menjalankan proses perubahan dengan benar dan memberikan peran dan tanggung jawab kepada semua stakeholder sesuai proporsinya.

Sekolah merupakan bagian dari sistem social yang hidup ditengah masyarakat, masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik masyarakat seperti itu menuntut sekolah untuk juga memiliki sifat dinamis. Tanpa dinamika yang sejalan dengan dinamika masyarakat, sekolah tidak akan survive apalagi berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatu sekolah merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus-menerus sekolah harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Menghadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah tersebut, tidak ada cara lain yang lebih bijaksana bagi seorang kepala sekolah kecuali dengan memahami hakekat perubahan itu sendiri dan menyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Apa pun jenis tujuan yang hendak dicapai, setiap perubahan harus disiapkan dengan baik mengikuti langkah-langkah tertentu.Secara sederhana, tahapan (langkah-langkah) yang harus ditempuh dalam mengadakan perubahan sekolah adalah yang pertama menyadarkan seluruh warga sekolah bahwa perubahan tertentu perlu dilakukan (unfreezing). Yang kedua melaksanakan perubahan/menerapkan sesuatu yang baru (changing). Sementara menstabilkan situasi setelah perubahan dilaksanakan (refreezing) sebagai langkah lanjutannya.

Tahap pertama ialah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perubahan. Tahapan ini berkenaan dengan faktor manusianya, dalam hal ini seluruh warga sekolah. Manusia  memegang posisi kunci dalam proses perubahan. Mereka dapat merupakan kunci keberhasilan tetapi sebaliknya dapat juga merupakan faktor penyebab gagalnya perubahan yang dilakukan. Oleh karena itu faktor manusianya harus terlebih dahulu disiapkan dengan baik sebelum perubahan dilaksanakan.

Setelah anggota menyadari arti pentingnya perubahan yang hendak dilakukan, barulah perubahan yang sesungguhnya dilaksanakan. Konsekuensi dari perubahan tersebut bisa sangat beragam, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Saat-saat perubahan berlangsung, sekolah berada dalam kondisi kritis dan sering terjadi chaos karena aturan yang lama sudah ditinggalkan/tidak berlaku lagi tetapi aturan yang baru belum berjalan dengan sempurna. Kondisi seperti itu wajar karena memang sedang dalam masa transisi. Penerapan sesuatu yang baru dapat saja diikuti dengan perubahan sikap dan tingkah laku warga sekolah.

Tahapan berikutnya ialah mengembalikan sekolah kepada situasi yang normal kembali. Setelah perubahan dilaksanakan, berbagai aturan baru diberlakukan secara penuh, demikian juga para anggota diharapkan bersikap dan bertingkah laku sesuai kondisi organisasi yang baru. Jika pada tahapan pertama kondisi yang sudah stabil sengaja ’dibuka’ sehingga siap menerima perubahan, maka pada tahapan yang terakhir ini kondisi yang berubah tadi ’ditutup’, agar stabil kembali.

Apa yang harus disiapkan sekolah untuk mengelola perubahan Secara lebih rinci, Wallace dan Szilagyi mengemukakan bahwa proses perubahan organisasi yang direncanakan (planned change) mencakup enam tahapan, yaitu pertama dirasakannya kebutuhan untuk melakukan perubahan, kedua pengenalan bidang permasalahan dan ketiga identifikasi hambatan. Untuk tiga langkah lanjutannya adalah pemilihan strategi perubahan, pelaksanaan dan evaluasi.

Tahun 2020 adalah tahapan ketiga dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) sekolah. SMKN 1 Tuntang siap bergerak dari Sekolah Kategori Mandiri (SKM) menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Dua Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah untuk mengawal perubahan dari SKM menuju SSN, dan dua RKT pula yang akan mengawal perubahan sekolah dari SSN ke Sekolah Unggul. Semoga terwujud, Amiin.

Catatan CEO SMKN 1 Tuntang

TINGGALKAN KOMENTAR

Tefa Prodi TKJ

Majalah SMKN 1 Tuntang

Data Sekolah

SMKN 1 Tuntang

NPSN : 6990563

Jl. Mertokusumo Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang
KEC. Tuntang
KAB. Semarang
PROV. Jawa Tengah
KODE POS 50773
TELEPON 085641080982
FAX 0723-1234567
EMAIL smkn1tuntang@gmail.com

Novel Karya Siswa

Toilet SMKN 1 Tuntang

Tefa Prodi Tata Busana

Laboratorium Komputer

Kalender

September 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30