
Speaking skill atau kemampuan berbicara dalam pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik SMK. Namun demikian, peserta didik sering mengalami kesulitan dalam hal tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara peserta didik dalam Bahasa Inggris. Beberapa di antaranya adalah tidak percaya diri, tidak terbiasa dan perasaan gugup (nervous) yang berlebih. Hal ini diperparah dengan kondisi pandemik COVID 19 yang sedang melanda. Peserta didik harus belajar di rumah dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan, dan tidak memiliki teman untuk berlatih speaking. Selain itu, tidak bisa bertemu dengan Bapak Ibu Guru yang bisa membimbing, memberi masukan dan menilai secara langsung. Sehingga, kemampuan mereka tidak bisa terasah secara maksimal.
Menyiasati problematika tersebut di atas, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan media podcast. Apa itu podcast? Podcast adalah file media digital yang berisi informasi (audio, video maupun informasi lain) yang diunggah dan diunduh melalui website atau portal tertentu ke komputer atau perangkat portabel. File tersebut berisi tag khusus yang disebut umpan RSS, yang memungkinkan pengguna untuk berlangganan file, seperti halnya surat kabar Ashraft, N. & Anh, T. 2010). Podcast hampir sama populernya dengan media sosial yang lain seperti Instagram atau Youtube. Apalagi podcast populer saat ini dan sedang digandrungi oleh anak-anak muda. Dari mulai artis, politisi sampai dengan orang biasa, sudah mulai terbiasa membuat dan mendengarkan podcast. Untuk itu, fenomena tersebut merupakan kesempatan emas bagi kita untuk memanfaatkannya sebagai salah satu inovasi pembelajaran.
Podcast sangat cocok digunakan untuk pembelajaran speaking. Sehingga bisa diaplikasikan ke dalam salah satu KD di silabus kelas X. Contoh materi dari silabus kelas X semester 2 KD 3.9 yaitu Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks naratif sederhana berbentuk legenda rakyat, sesuai dengan konteks penggunaannya. Salah satu dari IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) nya adalah peserta didik dapat mengucapkan / membacakan sebuah teks naratif dengan tekanan kata dan intonasi yang benar. Berdasarkan KD tersebut, peserta didik dituntut untuk bisa membacakan sebuah teks naratif menggunakan bahasa Inggris dengan ejaan, tekanan dan intonasi yang tepat.
Untuk itu, tugas yang bisa diberikan kepada peserta didik adalah mendongeng atau telling story sebuah folklore atau cerita rakyat melalui Podcast, yang bisa dibuat melalui aplikasi Anchor. Dalam aplikasi tersebut peserta didik dapat menggunggah rekaman suaranya saat mendongeng, tanpa perlu menunjukkan wajahnya. Setelah itu, dengan menggunakan podcast Anchor, peserta didik juga bisa berkreasi menambah latar suara dan gambar sesuai selera mereka. Jika sudah selesai mereka bisa mendengarkan dan mereview kembali rekaman mereka. File audio yang sudah diunggah, dapat dibagikan kepada guru dan peserta didik yang lain melalui berbagai media sosial, untuk diberi masukan dan penilaian.
Itulah salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berbicara atau speaking skill Bahasa Inggris. Dengan media ini, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris secara percaya diri dan mandiri, dengan cara yang efektif, efisien dan flexible.
Tuntang, 03 September 2020
Nurul Rahmawati Endayani, Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Tuntang

Sumber foto : jogja.tribunnews.com