SEKILAS INFO
: - Jumat, 17-01-2025
  • 8 bulan yang lalu /
  • 1 tahun yang lalu / DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 78 MERDEKA NEGERI KU MERDEKA BANGSA KU
  • 2 tahun yang lalu / SMK Negeri Satu Atap Tuntang membuka pendaftaran penerimaan anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) tahun pelajaran 2022/2023, bagi peserta didik yang masih aktif bersekolah di SMKN Satu Atap Tuntang. Pendaftaran ini dilakukan melalui tautan Google Form yang dibagikan melalui grup WhatsApp kelas, oleh masing-masing wali kelas. Melalui tautan yang telah dibagikan, peserta didik harus mengisi...
Tips Hidup Tenang di Masa Pandemi Covid

Covid-19 masih terus menjangkiti umat manusia. Sehingga kita harus selalu menerapkan 3M, yaitu  menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan di manapun kita berada. Kedisplinan diri untuk mencegah Covid-19 sangatlah penting dilakukan. Karena sudah banyak yang terinfeksi virus ini karena kurangnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan atau prokes.

Untuk mengurangi penyebaran yang begitu cepat, pemerintah di seluruh dunia menerapkan social ataupun physical distancing, yang artinya menjaga jarak atau kontak fisik dengan orang lain. Anjuran ini memaksa orang untuk ‘berdiam diri’ di rumah agar dapat memutus penyebaran virus. Ketidaknyamanan psikis dapat muncul dari kebijakan ini. Situasi baru dan ketidakpastian akan meningkatkan kewaspadaan seseorang sampai tahap yang wajar agar orang tersebut siap beradaptasi. Namun bila rasa cemas atau was-was berlebih muncul, dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan menjadi masalah baru.

Kecemasan masyarakat selama pandemi ini tampak dari perilaku seperti memborong masker, hand sanitizer, sembako, dan lain-lain. Rasa cemas adalah reaksi emosi yg wajar yang disebabkan oleh suatu keadaan yang tidak diharapkan, yang diasumsikan dapat menimbulkan bahaya. Rasa cemas akan memberikan respon pada tubuh untuk cepat melakukan perlindungan dalam menjamin keamanan. Reaksi emosi cemas bersifat positif apabila dirasakan dan direspon sewajarnya. Tetapi apabila direspon secara berlebihan atau reaktif, maka dapat menyebabkan suatu gangguan kecemasan. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut: khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan kontrol, jantung berdebar lebih kencang, nafas sesak, berat, perut mual, kembung, diare, kepala pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang dan nyeri serta adanya gangguan tidur.

Menyikapi hal tersebut, berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat:

  1. Lindungi diri dan saling mendukung dengan orang lain
    Membantu orang lain dalam waktu yang dibutuhkan dapat bermanfaat. Misalnya, memeriksa keadaan keluarga atau orang-orang di komunitas anda melalui telepon dan sosial media yang mungkin membutuhkan bantuan tambahan atau dukungan.
  1. Menerima bahwa rasa tidak nyaman yang muncul adalah kewajaran
    Penerimaan munculnya kecemasan atau perasaan lain dalam diri, akan membantu mengelola perilaku. Penolakan perasaan yang muncul justru akan membuat perasaan itu semakin besar dan tidak terkontrol.
  1. Komunikasi dengan orang yang dapat membuat anda nyaman
    Pemanfaatan technology-based communication membuat anda dapat berkomunikasi dengan kerabat anda. Berbagi perasaan merupakan hal yang efektif dalam mengelola emosi.
  1. Terapkan Pola Hidup Bersih Sehat.
    Tidur teratur, aktivitas fisik yang bisa dilakukan dalam ruangan, cuci tangan berkala, relaksasi, menghirup udara segar di pekarangan, dan makan makanan bergizi merupakan aktivitas yang dapat bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh
  1. Pantau informasi perkembangan keadaan pada sumber yang tepat
    Hindari laporan media atau broadcast chat yang sumbernya tidak jelas dan cenderung mengkhawatirkan. Cari sumber yang terpercaya seperti situs web WHO atau dinas kesehatan setempat atau Kementerian Kesehatan RI. Jangan ikut menyebarkan informasi yang belum pasti
  1. Ketika ketidaknyamanan muncul, alihkan dengan aktivitas yang menyenangkan
    Gunakan cara-cara yang sebelumnya efektif untuk mengatasi kesulitan hidup anda. Sebisa mungkin batasi penggunaan gadget dan alihkan dengan aktivitas seperti : a.) Bermain boardgame; b.) Bermain dengan keluarga; c.) Membaca buku; d.) Menonton film; e.) Relaksasi; f.) Menulis; g.) Memasak; h.) Menata rumah; i.) Menata taman rumah; j.) Mendengarkan musik; k.) Berdoa. Lakukan aktivitas yang membantu anda untuk fokus terhadap saat ini (here and now).
  1. Bantu anak-anak menemukan cara positif untuk mengungkapkan perasaan seperti ketakutan dan kesedihan.
    Setiap anak punya cara mereka sendiri untuk mengekspresikan emosi. Terkadang terlibat dalam aktivitas kreatif, seperti bermain dan menggambar dapat memfasilitasi proses ini. Anak-anak merasa lega jika mereka dapat mengekspresikan dan berkomunikasi dengan mereka perasaan di lingkungan yang aman dan mendukung.

Orang dewasa yang lebih tua, terutama dalam isolasi dan mereka yang mengalami penurunan kognitif atau demensia, bisa menjadi lebih cemas, marah, stres, dan gelisah selama wabah atau saat di karantina. Berikan dukungan praktis dan emosional melalui jaringan informal atau keluarga. Silahkan mencari pertolongan profesional apabila anda merasa terdapat gangguan yang bermakna dalam sehari – hari. Semoga kita bisa melewati dan melawan pandemi corona ini bersama.

Penulis : Albertus Agung Kurniawan, S.Pd.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd.

Pengumuman sebelumnyaMenjadi Guru Bahagia Pengumuman setelahnyaMengenal Fusion Splicer

Tefa Prodi TKJ

Majalah SMKN 1 Tuntang

Data Sekolah

SMKN 1 Tuntang

NPSN : 6990563

Jl. Mertokusumo Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang
KEC. Tuntang
KAB. Semarang
PROV. Jawa Tengah
KODE POS 50773
TELEPON 085641080982
FAX 0723-1234567
EMAIL smkn1tuntang@gmail.com

Novel Karya Siswa

Toilet SMKN 1 Tuntang

Tefa Prodi Tata Busana

Laboratorium Komputer

Kalender

Januari 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031