Data World Economic Forum pada kuartal kedua 2020 menunjukkan kegiatan belajar sekitar 1,2 miliar anak di dunia terganggu akibat pandemi Covid-19. Kegiatan belajar-mengajar yang awalnya bersifat tatap muka beralih ke pembelajaran jarak jauh. Merespons fenomena tersebut, guru dituntut untuk menguasai teknologi pendidikan.
Prawiradilaga & Evelin, S (2007) mensyaratkan teknologi pendidikan antara lain yang pertama Ilmiah, yaitu teknologi pendidikan telah teruji melalui serangkaian penelitianatau pengembangan teori. Yang kedua terbuka, berarti teknologi pendidikan dapat diubah, disesuaikan dengan situasi belajar mengajar. Yang ketiga Inovatif, adalah penyesuaian terhadap masukan bidang lain agar tetap berhasil dalam proses belajar. Kemudian Sistemik, yaitu alur berpikir yang menekankan keterhubungan antar komponen serta pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan belajar. Dan yang terakhir Technology phobia vs technology fever (fobiateknologi vs demam teknologi). Seringkali ada orang yang ‘takut’ (terkena aliran listrik) atau ragu-ragu untuk menggunakan teknologi karena kemungkinan teknologi tadi terlihat rumit dan tidak akrab. Namun terkadang ada orang yang ‘sangat’ menyukai teknologi sehingga sangat tergantung akan keberadaan teknologi.
Siapapun yang bergerak dalam bidang teknologi apapun dituntut bersifat terbuka, berwawasan luas, dan dinamis. Dalam hal ini, individu tersebut dapat dengan mudah menerima inovasi, dan mempromosikan inovasi itu sendiri agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia. Berkaitan dengan istilah yang sering digunakan oleh orang, instansi atau lembaga dalam teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran seringkali membuat pengguna merasa bingung.
Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat bersifat tutorial, di mana pembelajaran utama diberikan (1) latihan dan perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari, (2) permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari, dan (3) sumber data yang memungkinkan pemelajar mengakses sendiri.
Keterangan : Foto diambil sebelum pandemi Covid-19
Penulis : Juli Mufti Siroj, S.T.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd.