Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut (1) Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi, (2) Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial, dan (3) Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan.
Pandemi sudah memasuki tahun ke dua. Dunia pendidikan terus mengupayakan system yang dapat bekerja dimasa ini. Sistem daring dengan berbagai aplikasi terus dicoba dipraktekan. Hal ini sebagai upaya agar generasi ini tidak menjagi “ generasi yang terhilang”. Justru anak-anak bangsa memiliki pemikiran yang objektif. Terbuka dengan hal-hal baru. Mencoba mempelajari cara-cara baru untuk bertahan hidup.
SMK N 1 Tuntang sebagai lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Tuntang terus berusaha melayani siswa dengan maksimal. Dengan mengusung brand sekolah digital, SMK N 1 Tuntang mejadi sekolah dengan pembelajaran online. Platform yang dipilih untuk melaksanakan pembelajaran online adalah google classroom. Mengapa google classroom? Karena aplikasi ini mudah digunakan baik siswa maupun guru. Hanya dengan broser pencarian classroom sudah pasti dapat ditemukan.Materi baik berupa artikel, e-book maupun video dapat digunakan dalam aplikasi ini. Tugas dan kuiz juga dapat dengan mudah dipakai untuk sarana penilaian.Untuk mendampingi siswa dalam memberi informasi guru dan wali kelas menggunakan wharshap yang sangat akrab dimasyarakat umum. Group kelas menjadi sarana komunikasi efektif bagi guru, siswa bahkan wali murid.
Setiap hari, sesuai jadwal pelajaran siswa dipandu untuk melaksanakan penilaian karakter berupa ibadah, membantu orang tua dan kegiatan presensi sesuai mata pelajaran. Siswa akan diingatkan untup presensi dan memulai pembelajaran. Setiap hari pula guru akan mendata melalui agenda mengajar yang berisi nama, mata pelajaran, jam, guru pengajar, jumlah siswa pada suatu kelas, nama siswa yang tidak hadir dan materi atau tugas setiap mata pelajaran. Laporan agenda mengajar ini akan dikirim ke group kelas dan group wali murid. Mereka akan mendapatkan informasi setiap hari, untuk memantau situasi kelas.
Tidak hanya pelayanan pembelajaran SMK N 1 Tuntang juga memberikan kesempatan kepada siswa yang tidak mampu untuk mendapatkan beasiswa, bantuan seragam dan pendampingan kesulitan belajar. Bagi siswa yang kesulitan belajar guru mata pelajaran dan wali kelas menyediakan waktu untuk mendampingi. Pendampingan dilakukan melalui daring maupun tatap muka disekolah dengan protokol kesehatan. Untuk mendukung keberhasilan pelayanan sekolah tentu saja membutuhkan kerjasama. Semua pihak, baik siswa, wali murid, sekolah dan guru perlu berkominikasi efektif. Tanpa komunikasi dan kerjasama pelayanan prima yang dilakukan tidak akan berhasil.
Penulis : Naumi Ambarwati, S.Th, Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang