
Aku duduk di kursi dapur sambil memandang wajah suamiku yang mulai menua. Puluhan uban sudah menghias kepalanya yang dari hari ke hari rambut bagian depan mulai habis. Tangannya yang sungguh cekatan memotong ayam yang baru disembelihnya. Sambil mengupas bawang putih dan beberapa bumbu dapur lain aku membuat opor. Sore itu usai salat asar yang dihiasi gerimis kecil, kami berencana membuat opor ayam kampung.
“Buk, kita sembelih ayam ya,” begitu kata suamiku sore ini.
“Ya, silakan. Tapi ibuk ndak berani megangi lho, takut, terus nanti malah ibuk ndak mau makan karena ingat ayam itu,” kataku.
“Lho terus siapa yang megangi?” tanyanya kemudian.
Pembuka novel di atas adalah karya Ibu Puji Prasetyowati, Guru SMPN 8 Salatiga. Atas seijin beliau novel berjudul Senja Abu-abu ini akan terbit secara berseri di Website SMKN 1 Tuntang.
Selamat menikmati novel ini. Saya selaku Kepala SMKN 1 Tuntang mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puji Prasetyowati atas kesediaan berbagi novelnya untuk dibaca oleh orang banyak.