Pandemi Covid-19 tidak hanya menakutkan tetapi juga ada sisi baiknya. Mengutip Alquran Surah Shad ayat 27, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah.” Maka, kehadiran makhluk Allah SWT bernama Coronavirus ini pasti ada hikmahnya. Para ahli menemukan sisi positif dari pandemi virus corona atau Covid-19, yaitu mengurangi getaran di muka bumi. Para pakar seismologi di seluruh dunia mendapati adanya pengurangan kebisingan seismik (seismic noise) selama sebulan terakhir ini. Kebisingan seismik, dijelaskan oleh Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, disebabkan oleh getaran-getaran kecil (mikroseismik) artifisial yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, seperti aktivitas pabrik dan kendaraan. Berkat kebijakan social distancing untuk menekan penyebaran virus corona, getaran-getaran kecil artifisial di muka bumi ini pun berkurang dan kebisingan seismik menurun.
Di samping mengurangi getaran seismik, pandemi Covid-19 juga mampu menurunkan emisi nitrogen dioksida, menjernih udara dan air. Di Venesia, kanal-kanal air yang sebelumnya tercemar menjadi jauh lebih jernih dalam beberapa minggu terakhir, sehingga tanah di bawah air pun terlihat.
Kabar gembira lainnya adalah lapisan Ozon berangsur-angsur membaik. Seperti diketahui, lapisan Ozon adalah perisai yang melindungi bumi dari sinar matahari UltraViolet, yang dapat menyebabkan kerusakan pada manusia. Perisai ini telah menipis secara drastis sejak tahun 1970-an, dan mencapai tahap paling buruk pada tahun 1990-an. Tapi, sejak tahun 2000-an, lapisan Ozon tampaknya telah secara bertahap memperbaiki dirinya sendiri, sehingga meningkat sebesar 1 hingga 3 persen per dekade. Penurunan polusi udara yang cukup besar ini dikarenakan kebijakan karantina di sejumlah negara akibat Coronavirus.
Pandemi Covid-19 juga memaksa kita bekerja dari rumah. Apa sisi positif kita kerja dari rumah? Ada beberapa manfaat WFH bagi kita antara lain bisa mengerjakan pekerjaan dalam kondisi yang paling nyaman. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan produktivitas kerja, bila dilakukan dengan benar. Yang kedua minim gangguan dalam bekerja karena tidak perlu bersinggungan dengan orang lain sehingga lebih fokus. Yang ketiga adalah lebih hemat waktu karena kita tidak perlu ke kantor dan menghadapi kemacetan yang menyita. Dan yang terakhir bisa menghemat anggaran pengeluaran.
Salah satu hal yang saya lakukan dalam kondisi pandemi Covid-19 adalah membangun sistem informasi manajemen sekolah. Apa itu sistem? Menurut Lucas (1992), Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. Sementara Jogiyanto (1999) mendefinisikan sistem ke dalam dua kelompok pendekatan, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkelompok dan bekerjasama untuk melakukan kegiatan pencapaian sasaran tertentu. Makna dari prosedur sendiri, yaitu urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.
Berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen di mana implementasinya memanfaatkan teknologi komputer, yang saya bangun adalah sistem informasi berbasis komputer. Dengan demikian Sistem Berbasis Komputer didefinisikan sebagai serangkaian atau tatanan elemen-elemen yang diatur untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya melalui pemrosesan informasi.
Salah satu pekerjaan berat di sekolah adalah menyediakan data sebagai bahan informasi. Synanski dan Pulschen (1995) mendefinisikan data sebagai fakta mentah (dapat berupa angka, huruf, karakter khusus) yang menyampaikan sedikit arti. Agar data-data terkumpul menjadi berarti dan memberi manfaat, maka datadata tersebut harus diproses lebih lanjut. Kualitas data sebagai bahan informasi bergantung dari 3 hal, yaitu: akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).
Selain tiga atribut informasi tadi, Synanski dan Pulschen (1995), menambahkan Completeness yaituinformasi menguraikan segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami situasi. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin. Yang kedua Auditability yaitu kemampuan untuk memeriksa kelengkapan dan keakuratan informasi. Tanpa kemampuan audit tidaklah mungkin untuk menentukan keakuratan informasi. Yang ketiga adalah Reliability, dimana informasi tidaklah sempurna atau akurat 100%. Dengan reliabilitas maka dapat diambil rata-rata dari keenam atribut (accuracy, relevance, timeliness, cost-effectiveness, auditability, reliability) yang lain.
Dengan mengembangkan sistem informasi, saya ingin terjadi peningkatan kinerja sekolah, peningkatan kualitas informasi yang disajikan, pengurangan biaya dalam pengoperasian administrasi sekolah, peningkatan pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan, peningkatan terhadap efisiensi operasi, dan peningkatan pelayanan sekolah kepada para pihak yang membutuhkan.
Saya sangat yakin, pengembangan sistem informasi manajemen sekolah terpadu memerlukan pikiran, tenaga dan biaya yang luar biasa. Tapi berusaha adalah langkah terbaik walau tertatih-tatih. Ikhtiar mengerjakan pasti Tuhan memberi jalan. Mimpi saya membangun sekolah berbasis digital di SMKN 1 Tuntang.
Pucanggading, 05 April 2020
2 komentar
Dhie, Minggu, 5 Apr 2020
Gaya bahasa & menulisny oke pak..isiny sangat bermanfaat jga..
Suryani, Kamis, 9 Apr 2020
Penulis Profesional, sangat bermanfaat. Mungkin bisa berbagi resepnya untuk bisa menjadi penulis yanmg profesional. Terima kasih sebelumnya.