Ketika masalah seperti berondongan peluru menghujam ke pikiran kita, saat itulah fokus kita tidak bisa seratus persen. Ada dua kegiatan favorit saya pada kondisi ini. Yang pertama akan ngemil sambil minum dan yang kedua baca buku untuk dapat inspirasi menulis. Dua kegiatan kadang berjalan beriringan. Maka seperti sekarang ini menjadi nakoda SMKN 1 Tuntang dengan permasalahan yang luar biasa maka makin banyak pula tulisan Catatan CEO SMKN 1 Tuntang yang muncul di Facebook.
Kali ini saya coba menulis pengalaman mengelola sekolah. Ada tiga tugas pokok kepala sekolah yaitu sebagai manajer, supervisor dan wirausahawan. Ali Imron Sauki (2014:104) secara rijit berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Dari pendapat di atas, pertama kali langkah yang saya lakukan ketika selesai serah terima jabatan adalah menata lembaga ini. Ibarat sebuah kapal, sekolah ini harus satu visi. Semua yang berada dalam satu satu kapal harus patuh terhadap kapten. Bagi yang berbeda visi maka dipersilahkan untuk keluar dari organisasi sekolah. Ini pekerjaan yang berat karena saya adalah orang baru di organisasi itu.
Ketika kesamaan langkah warga sekolah bisa dipersatukan, mulai kita menggerakkan kapal ini dengan konsep dan program yang terencana. Literatur mengatakan bahwa manajemen akan dikatakan bagus apabila manajemen tersebut sejalan dengan konsep dan program yang telah direncanakan mencapai keberhasilan lebih dari 95%. Kuncinya adalah kepala sekolah memastikan manajemen berjalan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama.
Manajemen Sekolah bermutu merupakan salah satu model pengelolaan yang memberikan otonomi kepala sekolah untuk pengambilan pengambilan kebijakan partisipatif secara langsung sesuai dengan standar pelayanan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Sitem tata kelola sekolah dalam melaksanakan visi, misi dan strategi yang ditetapkan harus dapat dilakukan dengan baik. Sekolah mengubah paradigma pengelolaan sekolah konvensional menuju pada sistem pengelolaan sekolah modern. Maju mundurnya suatu pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah. Dalam pengelolaan sekolah perlu dikaji secara masak-masak berdasarkan analisa lingkungan strategis, sumber daya sekolah, kelemahan dan kekuatan sekolah, hambatan dan peluang, serta kepemimpinan kepala sekolah.
Kepemimpinan sekolah sangat menentukan kemajuan sekolah. Paradigma Kepala sekolah sebagai penguasa sekolah yang merupakan ciri pengelolaan sekolah konvensional harus bergeser pada sistem penataan pengelolaan manajemen sekolah modern, dimana pimpinan sekolah harus visioner dapat menjadi seorang motor, inisiator dan fasilitator perubahan menuju pengelolaan sekolah yang modern, kreatif, inovatif, demokrasi, dapat mengayomi seluruh warga sekolah.
Bicara manajemen sekolah bermutu, kita harus fokus pada enam prinsip yaitu yang pertama Kepala Sekolah handal. Yang kedua kepuasan wali murid, dan pemberdayaan SDM yang ketiga. Harus ada perbaikan berkelanjutan, pengukuran kinerja dan kolaborasi.
Tuntang, 24 September 2020