Kabar mengejutkan datang dari Solo. Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, meninggal dunia pada hari kemarin, Rabu 25 Maret 2020). Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia dalam usia 77 tahun. KELUARGA BESAR SMKN 1 TUNTANG mengucapkan belasungkawa, semoga almarhumah husnul khotimah.
Hari-hari ini kita masih harus dihadapkan pada situasi yang tidak kondusif. Pandemi Covid-19 belum juga mereda di negara kita tercinta. Kondisi ini yang mendasari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan resmi menperpanjang masa libur atau belajar di rumah bagi semua siswa. Libur sekolah yang sebelumnya diberlakukan 16-29 Maret 2020 akan diperpanjang sampai dua pekan ke depan atau sampai 13 April 2020. Keputusan untuk memperpanjang masa siswa belajar di rumah itu dituangkan dalam Surat Edaran No. 443/2/09002 tentang Layanan Penyelenggaraan Layanan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Rangka Pencegahan Penularan dan Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Jateng. Kebijakan libur itu diberlakukan bagi semua sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemprov yakni SLB, SMA dan SMK. Tetapi bisa jadi Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah akan mengikutinya.
Sejak libur pertama tanggal 16 Maret 2020 siswa dan guru belajar dari rumah. Kegiatan belajar mengajar yang diterapkan adalah online. Sudah dua minggu saja keluhan bermunculan dari siswa dan orang tua. Kalau saya amati, proses KBM yang terjadi bukanlah pembelajaran tetapi penugasan. Guru memberi tugas yang begitu banyak melalui aplikasi WA tanpa didahului dengan pembelajaran.
Catatan ini melanjutkan tulisan sebelumnya dengan tema bagaimana guru merencanakan pembelajaran online. Apa saja yang harus disiapkan guru dalam pembelajaran online? Dalam membuat desain pembelajaran online, guru harus memperhatikan komponen apa saja yang harus ada. Komponen desain pembelajaran online menurut Munir (2017) adalah silabus, orentasi pembelajaran, materi pembelajaran, kalender, site map, dan penilaian. Mari kita bahas satu persatu.
Komponen desain pembelajaran online pertama adalah silabus. Silabus merupakan bentuk nyata dari sebuah perencanaan pembelajaran, baik pembelajaran konvensional maupun untuk online. Dalam silabus terdapat beberapa komponen kelengkapan, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, langkah pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber bahan/alat. Silabus pembelajaran online sama dengan pembelajaran tatap muka. Perbedaan hanya pada langkah pembelajaran. Silabus merupakan bahan yang bermanfaat sebagai pedoman bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan penilaian.
Komponen yang kedua adalah orientasi pembelajaran online. Orientasi pembelajaran online meliputi biografi guru, karakteristik siswa yang bisa mengikuti, deskripsi singkat program pembelajaran dan petunjuk penggunaan program. Pada komponen ini pula harus ada informasi untuk memudahkan siswa mengakses, fasilitas yang tersedia, link-link yang dapat memperkaya program dan cara untuk mendownload bahan yang tersedia di program ini.
Komponen desain yang ketiga adalah materi Pembelajaran. Pada komponen ini tersaji materi pembelajaran pokok yang dapat diakses oleh siswa baik berupa materi pembelajaran inti maupun materi pembelajaran tambahan (suplemen) atau materi pengayaan (enrichment). Materi disajikan dalam bentuk lengkap atau pokok-pokoknya saja. Dalam pengemasan materi pembelajaran ini dapat berupa file powerpoint, video, animasi, Ms Word, dll.
Setelah tiga komponen disain di atas, masih ada tiga komponen lagi. Komponen yang keempat adalah kalender. Kalender pendidikan cukup penting sebagai informasi kepada guru dan siswa, hari-hari efektif untuk belajar, jadwal ulangan, jadwal registrasi siswa yang baru bergabung, dan waktu libur. Perlu dipahami oleh guru bahwa pembelajaran online berbeda dengan tatap muka. Jika tatap muka bisa dari pagi sampai sore, maka cara ini dihindari untuk pembelajaran online. Kasihan siswa harus memandang handphone atau laptop berjam-jam lamanya. Melalui kalender ini, guru membuat jadwal belajar agar siswa juga nyaman.
Site Map atau peta program adalah komponen yang kelima. Jika siswa akan menjelajah program pembelajaran online ini dapat melihat materi sebelumnya dengan peta program. Terdapat peta kedudukan model atau materi pembelajaran. Apa yang perlu dipelajari termasuk urutan dan ruang lingkup materi pembelajaran yang perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mempermudah siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien. Site map dapat juga disajikan dalam bentuk flow chart atau daftar isi sehingga lebih memudahkan siswa.
Komponen yang terakhir adalah penilaian. Penilaian penting dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Bagi siswa yang tidak memiliki hambatan dalam pembelajaran memungkinkan melanjutkan ke modul berikutnya, sedangkan bagi siswa yang mengalami hambatan bisa mengulanginya kembali sampai bahan ajar dikuasai.
Karena panjangnya waktu libur siswa seiring dengan wabah Covid-19 yang belum juga mereda, maka pembelajaran online bisa jadi akan lama juga. Maka tidak salah jika guru mulai mempersiapkan pembelajaran ini dengan baik agar siswa tidak merasa jenuh apalagi merasa berat.
Pucanggading, 26 Maret 2020.