Hari ini BPTIK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengumuman Finalis Lomba Inovasi Sekolah di Masa Pandemi dimana salah satu kategori lomba adalah Best Practice Kepala Sekolah. Kaget sekaligus bangga ketika SMKN Satu Atap Tuntang masuk 10 besar lomba inovasi sekolah tingkat Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan sekolah ini adalah sekolah kecil dengan keterbatasan yang luar biasa sesuai namanya sekolah satu atap.
Anggita Fortuna Dewi, guru SMKN Satu Atap Tuntang merasa bangga. “Masuknya SMK N Satu Atap Tuntang dalam final lomba inovasi sekolah merupakan prestasi yang luar biasa. Ini menjadi motivasi kepada kami untuk terus menciptakan inovasi- inovasi baru di tengah pandemi. Semoga keberhasilan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat tidak hanya untuk SMK N Satu Atap Tuntang tapi juga untuk semua pihak”, ujar Guru Tata Busana.
Pendapat senada diungkapkan Ibu Nunung Fika Amalia atas apresiasi luar biasa dari BPTIK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepada SMK N Satu Atap Tuntang. “Meskipun kami sekolah kecil dengan segala keterbatasan, kami terus berupaya membuat terobosan dan inovasi kekinian dalam banyak hal. Gagasan, ide, konsep dan pemikiran kita tuangkan dalam berbagai platform digital, agar mudah dan praktis untuk digunakan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Tidak hanya platform untuk PJJ, tetapi banyak yang lainnya, ada branding sekolah, pengelolaan website, dan kinerja para guru dan karyawan”.
Lebih jauh Guru Kimia SMKN Satu Atap Tuntang mengatakan Inovasi yang dikembangkan sekolah banyak memberikan manfaat bagi sekolah lain. Hal ini terbukti dengan banyak sekolah yang datang untuk melakukan study tiru. “Sangat berharap dan optimis, semoga di ajang perlombaan ini kami yang diwakili Bapak Kepala Sekolah bisa jadi yang terbaik”. Kata Bu Fika yakin.
Praktik baik SMKN Satu Atap Tuntang selama pandemi siap diuji didepan dewan juri. Dengan tagline Menciptakan Inovasi Menebarkan Manfaat, SMKN Satu Atap Tuntang berkomitmen untuk terus berbagi dengan sekolah lain.
Penulis : Nurul Rahmawati, M. Pd.
1 komentar
Iwan Erfani, Minggu, 25 Apr 2021
Hanya satu kata “luar biasa’