Sudah hampir dua tahun berjalan pandemi masih belum sirna juga dari muka bumi. Info terkini kondisi makin marak dengan munculnya berbagai klaster. Entah karena bandelnya sekelompok kecil masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, atau ada faktor lain yang belum teridentifikasi. Namun pihak pemerintah juga sudah melakukan usaha yang bagus dengan terus menggalakkan prokes dan juga pemberian vaksin imunisasi covid 19 yang dilakuakn sampai dengan 2 tahap.
Membahas tentang perjalanan proses pembelajaran di masa pendemi ini, dikala banyak sekolah masih dengan keegoisannya mempertahankan mapel yang dianggap sakti sehingga menjadi senjata pamungkas untuk memvonis siswanya tidak dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya (tinggal kelas), sementara pihak pemerintah terus dengan semangat mengaungkan harapan lulusan SMK yang kompeten di industry. Akankan dilema kuno egoisme dengan mempertahankan keakuannya masih terus dipertahankan?
Idealismenya lulusan SMK adalah lulusan yang kompeten pada bidang yang dipilihnya, menjadi percaya diri dengan skill yang telah didapatkan di masa dia sekolah di SMK, tanpa ragu lagi bisa berkomunikasi di dunia kerja dengan kemampuan berbahasa dan berinteraksi social dengan rekan kerja, menguasai teknologi yang benar-benar menjadi kunci keberhasilan kerja, itulah cita-cita mulia yang selalu digaungkan ditjen vokasi dengan merangkul pasangan industry dengan mesra untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi yang selaras antara sekolah dengan duniaindustri.
Solusi yang diandalkan saat ini adalah pembelajaran dengan system Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan platform media belajar yang sudah banyak. SMK Negeri Tuntang telah menerapkan system tersebut dengan sangat baik, dengan langkah awal antara lain mengetuk pengajar dengan membangun mind set yang sama tentang pendangan terhadap siswa dan sekolah secara beriringan, menyamakan persepsi dan menghilangkan keegoan masing-masing dengan menghapus rasa mata pelajaran yang paling sakti yang dapat menjadi senjata pamungkas untuk memvonis siswa, tetapi memadukan persepsi bahwa siswa yang kompeten adalah siswa yang mampu menguasai kompetensi keahlian kejuruan yang dipilihnya dengan tetap mematuhi mata pelajaran normatif dan mampu mengadopsi mata pelajaran adaptif.
Solusi yang lain adalah dengan menyelaraskan system pembelajaran yang terpadu yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa ataupun guru tanpa memberikan beban tambahan sebagai pekerjaan yang memberastkan tetapi merubahnya dengan system pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan. SMK Negeri 1 Tuntang sudah menerapkan Learnimg Mnagemen System yang sudah terintegrasi sehingga mampu memfasisiltasi guru dan siswa, Kepala sekolah mampu memonitor dan mengevaluasi guru dalam menjalankan tupoksi, tanpa adanya saling sikut dan saling lapor guru yang tidak melaksanakan program PEmbelajaran Jarak Jauh, di dalam LMS ini guru juga dapat mengembangkan berbagai metode dan media yang lebih menarik, lebih luas dan lebih komunikastif dan yang terpenting adalah lebih realibel dan valid dalam proses evaluasi. Siswaa merasa penilaian dan proses pembelajaran berjalan dengan transparan tanpa adanya nilai sulapan yang tidak pas dan tiba-toiba muncul tanpa adanya bukti yang relevan dalama penilaian siswa.
Solusi berikutnya adalah membangun hubungan yang harmonis antara dunia industry dan masyarakat sekitar, dengan program SMK bisa , menjalin kerjasama dengan program kunjungan industry bagi siswa dan guru ke industry pilihan sesuai kompetensi masing-masing, ataupun program magang industry selama 6 bulan sebagai pemantapan kompetensi produktif yang sesuai dengan kebutuhan industry, SMK Negeri 1 Tuntang juga memjalin kerjasama dengan pihak luar dengan sering menjadi sebagai sekolah rujukan bagi sekolah lain yang ingin studi tiru maupun untuk melihat proses pengelolaan sekolah secara langsung. Dengan bebagi pengalaman dan ilmu bukan berarti takut dengan saingan yang akan mencontoh kita tetapi menunjukkan SMKN 1 Tuntang sebagai Leader dalam Perubahan Pengelolaan Managemen Sekolah sehingga bersama-sama dapat membangun sekolah yang berkualitas.
Solusi tentang komunikasi antar komponen sekolah, Faktor komunikasi disini sadalah membuka kesadaran bahwa tanggung jawab moral yang ditanggung elemen SMKN 1 Tuntang adalah sama yaitu membentuk lulusan yang kompeten dan mewujudkan sekolah yang berkualitas, dengan adanya komunikasi diharapkan sebersit unek unek atau pendaman emosi ataupun gagasan yang dimiliki semua komponen dapat menjadaikkan suattu wadah untuk sharing dan pemecahan masalah, karena ada suatu pepatah yang mengatakan “ Orang yang Bijak adalah orang yang mengangkat solusi dan bukan yang mengangkat permasalahan”. Semua komponen masyarakat dalam berkomunikasi secara sopan terdidik dan terfokus pada visi dan misi SMK telah lama berjalan di SMKN 1 Tuntang. Dengan adanya kajian bersama bidang rohani maupun koordinasi tiap lini.
Rekuitmen Tenaga kerja serta pencarian promosi bagi sekolah sudah dijalankan SMKN 1 Tuntang dengan menjalankan Program BKK yang selaras dengan ditjen Vokasi antara lain rekuitmen tenaga kerja dengan DUDi favorit sehingga lulusan dapat terserap oleh Industri ataupun program kesiswaan yang mengarah ke program beasiswa yang dapat memberikan apresisasi dan penghargaan kepada siswa yang berprestasi ataupun pemberian bantuan social kepada siswa ataupun guru yang terkena dampak ekonomi sehingga membangkitkan empati sebagai satu keluarga.
SMKN 1 Tuntang mampu menjadi solusi dan piihan sekolah yang mampu erasing dengan sekolah lain. Dengan program yang sudah dijalankan sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan mampu berkompetisi baik guru maupun siswa sesuai dengan bidang ataupun passionnya masing-masing.
Penulis : Ice Faulia S.Pd,M.Si Guru SMKN 4 Semarang
51 komentar
Yuniakbar, Senin, 31 Mei 2021
Luar biasaaa…..
Yuni SA, Senin, 31 Mei 2021
Mantuil… Mantan betul
Eko Suswantini, Senin, 31 Mei 2021
Selamat beraktivitas semoga tambah sukses luar biasa
nabila fidela, Senin, 31 Mei 2021
wahh keren
Deny yuniati, Senin, 31 Mei 2021
Sukses kagem bu guru
Agus $, Senin, 31 Mei 2021
Mantappp… Keren abis….
Dra. Dwi Harti, M.Pd., Senin, 31 Mei 2021
Semoga pandemi covid segera berlalu. Tetap patuhi protokol kesehatan, preventif dan waspada.
Siti Aminah, Senin, 31 Mei 2021
Kerenn …
Rahmad, Senin, 31 Mei 2021
Semoga sukses selalu
dwi riyadi, Senin, 31 Mei 2021
Mantaps …
Sunarti, Senin, 31 Mei 2021
Hebat…!!
Lanjutkan…!!
EKO SUPRAPTONO, Senin, 31 Mei 2021
Gagasan bagus, produktif dan menginspirasi
Dwi susianto. SE, Senin, 31 Mei 2021
Nianda aji p, Senin, 31 Mei 2021
Mantap, sukses bu ice
Tarmi, Senin, 31 Mei 2021
Sip
Yeri Sutopo, Senin, 31 Mei 2021
Solusi yg dikemukakan dalam artikel ini realistis dan praktis
Winih Wicaksono, Senin, 31 Mei 2021
Wooooow isinyacbagus
Sumarwan, Senin, 31 Mei 2021
lanjutkan…
Yeri Sutopo, Senin, 31 Mei 2021
Solusi praktis dan realistis
Pak We, Senin, 31 Mei 2021
super sekali
Pak We, Senin, 31 Mei 2021
super sekali ……
Warsito, Senin, 31 Mei 2021
Siiip.
Hebatt
Warsito, Senin, 31 Mei 2021
Top markotop
Munifah, Senin, 31 Mei 2021
Sukses selalu buat mbak ice
thomas, Senin, 31 Mei 2021
bagus bu Ice…bikin penasaran,pingin tahu yg sebenarnya ttg smkn1 tuntang….smoga SMK bukan lagi sekolah menengah kejuruan ,tapi sekolah menengah keahlian….bukan hanya di juruskan saja tapi lulus dg punya keahlian.
Sapto Hadi, Senin, 31 Mei 2021
Mantap….
Semoga sukses…!
Muslih, Senin, 31 Mei 2021
Mantap sedulur SMK 4 Srmarang
Ubaedi Susanto, Senin, 31 Mei 2021
Jadi ingat dulu thn 90an waktu di kelas SMP ada guru yg bilang suatu saat nanti pembelajaran sekolah tidak lagi bertatap muka secara langsung krn kemajuan teknologi yg luar biasa dan 2020 menjadi kenyataan meskipun triggernya pandemi.
Siap atau tidak siap harus siap.
Selamat datang di hutan digital technology
ATEM SEMARANG, Senin, 31 Mei 2021
Sukses & terus berkarya
Dwi Yulianto, Senin, 31 Mei 2021
Mantap betul
Wiji PA, Senin, 31 Mei 2021
Mantap
Dilli A, Senin, 31 Mei 2021
Tetap semangat utk belajar..
Sujito,ST, Senin, 31 Mei 2021
Inspiratif sekali bu Ice
Sapto Hadi, Senin, 31 Mei 2021
Keren…bu Ice, teruslah menulis semoga sukses !!
Murtiningsih, Senin, 31 Mei 2021
Keren ibu guru Ice Fauliah. Salah satu gender yg mampuh membaca & memberi solusi dunia pendidikan dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Lukman, Senin, 31 Mei 2021
Mengedukasi sekali, mantap.
Wiwik Wija, Senin, 31 Mei 2021
Luar biasa.. hebat..
Tri Santosa, Senin, 31 Mei 2021
Ide yg luar biasa semoga sukses
Sunar, Senin, 31 Mei 2021
jos lah
Octifinalis Palupi, Senin, 31 Mei 2021
Ziiippp
Kerennn
Sagendra, Senin, 31 Mei 2021
Sukses buat Pak Ardan lama ga makaryo bareng
sukses juga Bu Ice semoga tulisanya menginspirasi
Dwi Maulana Kristanto, Senin, 31 Mei 2021
Sangat menginspirasi, semangat Bu guru
Efi, Senin, 31 Mei 2021
Istimiwirrr
izoruhai, Selasa, 1 Jun 2021
kereen bu guru… ikatlah ilmu dengan menulisnya. menulis adalah sebuah amal jariyah ilmu selain mengajar. bravo bu guru.
Linda, Selasa, 1 Jun 2021
Super sekali
Linda, Selasa, 1 Jun 2021
Artikel yang keren
Sangat menginspirasi
Sukses selalu untuk ibu Ice
Ella, Selasa, 1 Jun 2021
Tahniah bu ice.. Teruskan usaha penulisannya..
Rina, Selasa, 1 Jun 2021
Mantap bun karya tulisnya, ditunggu karyanya yang lain
agung d, Kamis, 3 Jun 2021
Setuju atas solusi yang disampaikan bu Ice.. Tinggal dibentuk konsep teknis untuk pelaksanaan dan evaluasi programnya.. cuman sy belum paham ttg Kajian bersama bidang rohani.. maksudnya gmn ya..apa disekolah ada bidang rohani atau perlu membentuk bidang rohani..
Sevri panimba, Kamis, 10 Jun 2021
Mantaf bu ice, tinggal inplementasinya di lapangan.
Puput Muliana, Kamis, 17 Jun 2021
Sangat menginspirasi. Semoga memotivasi lingkungan kita utk gemar membaca dan menulis