
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Happy Monday good people. Alhamdulillah hari ini kita bertemu kembali dengan hari Senin, 15 Februari 2021. Seperti biasa kami awali hari sebelum bekerja dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an juz 12 surat Hud. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Gogot Ardyas Moko, S.Pd.
Kultum yang disampaikan adalah sebuah kisah inspiratif dari seorang tukang bakso. Suatu ketika ada seorang pria yang sedang membeli bakso. Kemudian dia membayarnya, tetapi pria itu heran kepada si tukang bakso. “Bang, boleh tahu kenapa uang-uang itu dipisahkan? Apa ada tujuannya?” tanya pria tersebut. Sambil tersenyum si tukang bakso menjawab, “Oh iya pak. Saya udah memisahkan uang-uang ini sejak jadi tukang bakso 17 tahun lalu. Maksudnya ya hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak saya, mana yang menjadi hak orang lain, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman.” Kemudian si tukang bakso menjelaskan lagi, “Uang yang masuk ke dompet itu untuk keperluan sehari-hari saya dan keluarga. Uang yang masuk ke laci itu untuk sedekah dan infaq, atau untuk ikut melaksanakan ibadah Qurban. Uang yang masuk ke kencleng itu untuk menyempurnakan ibadah saya kepada Tuhan. Saya islam dan ingin memampukan diri ini untuk melaksanakan ibadah haji. In sya Allah dari ini saya dan istri bisa berangkat 2 tahun lagi,” jelas tukang bakso.
Mendengar jawaban sederhana ini hati pria sangat tersentuh. Nasib kita mungkin saja lebih baik dari si tukang bakso. Namun, belum tentu kita memiliki pikiran dan rencana hidup yang indah sepertinya. Masih penasaran, pria itu pun melanjutkan sedikit pertanyaan pada si tukang bakso. “Wah rencana Abang sangat bagus. Tapi Bang, ibadah haji kan hanya diwajibkan untuk mereka yang mampu?”
“Saya justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu. Definisi mampu bukan hak pak RT, RW, Camat atau MUI. Maksudnya kita diberi kebebasan untuk mendefinisikan kata mampu itu.
Itulah kultum hari Senin dearest pembaca yang budiman. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Dan bisa mengamalkan kebaikan yang sudah disampaikan. Aamin ya rabbal alamin.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ