
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Guten morgen smart people. How are you? I hope you are happy and healthy! Alhamdulillah hari ini kita memasuki hari Kamis yang hangat dan cerah. Seperti biasa kami awali hari sebelum bekerja dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an juz 6 surat Al Maidah. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Ibu Yunika Intan Wahyuningrum, S.Pd.
Kultum yang disampaikan adalah sebuah kisah dari sahabat Nabi, Abu Ayyub Al-Anshori. Suatu hari, Rasulullah mendapati Abu Bakar keluar di siang hari. Beliau bersabda, “Apa yang menyebabkan kalian keluar pada waktu seperti ini?” Abu Bakar menjawab mereka keluar karena merasa sangat lapar. Kemudian Rasulullah bersabda, “Aku juga -demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya- tidak ada hal lain yang membuatku keluar kecuali itu. Ayo berangkat bersamaku.” Mereka menuju rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Setiap hari, Abu Ayyub senantiasa menyediakan makanan untuk Rasulullah. Ketika sampai di rumah Abu Ayyub, istri Abu Ayyub, Ummu Ayyub, mengatakan, “Selamat datang Nabi Allah dan orang-orang yang bersama Anda.” Rasulullah bertanya, “Dimana Abu Ayyub?” Abu Ayyub yang sedang bekerja di kebun kurma mendengar suara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersegera menuju rumahnya dan mengatakan, “Marhaban untuk Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya.
Abu Ayyub berkata, “Wahai Rasulullah, waktu ini bukanlah waktu kebiasaan Anda datang ke sini.” “Benar,” jawab Rasulullah. Kemudian Abu Ayyub segera memetikkan beberapa tangkai kurma kering, kurma basah, dan kurma muda. Kemudian menawarkannya kepada Rasulullah, “Rasulullah, makanlah ini. Aku juga akan menyembelihkan hewan untukmu,” kata Abu Ayyub. “Kalau engkau mau menyembelih, jangan sembelih yang memiliki susu,” kata Rasulullah. Abu Ayyub lalu menghidangkan masakannya. Rasulullah mengambil sepotong daging dan meletakkannya pada roti. Kemudian beliau meminta Abu Ayyub, “Wahai Abu Ayyub, tolong antarkan ini untuk Fatimah karena telah lama ia tidak makan yang seperti ini.” Setelah kenyang, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Roti, daging, kurma kering, kurma basah, dan kurma muda.” Beliau menitikkan air mata. Kemudian bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya. Ini adalah kenikmatan, yang nanti akan ditanyakan di hari kiamat.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikenal sebagai orang yang senantiasa membalas kebaikan orang lain. Keesokan harinya, beliau memberikan seorang anak perempuan untuk membantu-bantu di rumah Abu Ayyub. “Berbuat baiklah engkau padanya,” pesan Rasulullah kepada Abu Ayyub. Pembaca yang budiman, itulah sebuah kisah yang mengandung makna bahwasanya kita harus selalu sebisa mungkin menjamu tamu dengan sebaik-baiknya. Dengan berbuat kebaikan, maka kita juga akan mendapatkan balasan yang setimpal. Wallahu a’lam bish-shawabi.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
