ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Happy Wednesday everyone. How are you? It must be great! Alhamdulillah hari ini kita memasuki hari Rabu, 27 Januari 2021 yang hangat dan cerah. Seperti biasa kami awali hari sebelum bekerja dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Bapak Gogot Ardyas Moko, S.Pd.
Kultum yang disampaikan merupakan sebuah kisah yang berjudul 10.000 Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur. Suatu hari, seseorang bernama Budiman bersama dengan anak dan istrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga di sebuah toko. Setelah selesai berbelanja dan keluar dari toko, istri Budiman dihampiri seorang pengemis yang saat itu bersama seorang anaknya. Istri Budiman kemudian memberinya uang 1000 rupiah. Pengemis itu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, “Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!” Istri Budiman berkata, “Tidak, aku tidak akan menambah sedekah untukmu!”
Singkat cerita, kemudian Budiman mengambil uang dari ATM. Setelah menarik sejumlah uang, Budiman mengambil uang 10.000 rupiah untuk diberikan kepada pengemis tadi. Saat pengemis sangat girang. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: “Alhamdulillah. Terima kasih Pak! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat dan kebahagiaan lahir dan batin untuk anda dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga Bapak dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga.”
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang sangat mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar pengemis itu berkata kepada anaknya, “Nak, alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga.” Hati Budiman bergetar dengan kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan anaknya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Dari kisah di atas dapat kita petik pelajaran untuk selalu bersyukur. Terkadang, banyak dari kita yang memiliki harta lebih banyak tapi masih saja mengeluh dan merasa selalu kekurangan. Semoga good readers bisa mengamalkan ilmu dari kultum hari ini. Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ