Sekolah Ramah Anak SMK Negeri 1 Tuntang
Berupaya Mencegah Kenakalan Remaja Sejak Dini
Semua individu dalam rentang kehidupannya, memiliki tugas dan peran tersendiri. Menurut Robert Havighrust (Adam & Gullota, 1983) melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas- tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Usia muda memang rentan menghadapi masalah. Ada beberapa masalah remaja misalnya, masalah penampilan, gangguan makan, masalah akademis, depresi, masalah dengan orang terdekat, bullying atau perundungan, masalah percintaan dan aktivitas seksual, kecanduan gawai, tekanan dari teman sebaya, merokok, minuman keras dan obat terlarang, obesitas, dan perilaku seksual/penyimpangan perilaku seksual. Dan banyak lagi masalah yang dihadapi “seperti masuk kedalam hutan yang tidak tahu kondisi hutan tersebut”. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Usia remaja juga penuh gejolak, emosi dan keinginan. Jika tidak dikontrol dengan pengendalian diri maka akan terjadi salah langkah dan kerugian bagi remaja tersebut.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan bagi anak, memiliki tugas tanggung jawab terhadap pencapaian perkembangan anak. Sekolah tidak hanya membekali murid dengan kemampuan kognitif, namun juga afektif serta psikomotorik. Menumbuhkan karakter berjiwa Pancasila merupakan salah satu tujuan lembaga pendidikan formal yang disebut sekolah. Karakter murid yang berdasarkan nilai- nilai luhur pancasila akan terwujud apabila sekolah ramah terhadap anak. Gerakan “Sekolah Ramah Anak” merupakan salah satu upaya upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengoptimalkan layanan pendidikan bagi murid.
SMK Negeri 1 Tuntang mendukung gerakan Sekolah Ramah Anak (SRA). Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak sekolah. Penerapan SRA ini tidak hanya mengandalkan peran dari pihak guru dan sekolah saja, melainkan juga dari siswa, orang tua, serta masyarakat. Adapun prinsip- prinsip sekolah ramah anak yang disampaikan dalam sosialisasi mendukung Sekolah Ramah Anak pada hari Jumat 13 Oktober 2023 di hadapan murid SMK Negeri 1 Tuntang, yakni:
- Nondiskriminasi, antikekerasan, dan perlakuan salah lainnya (anti perundungan)
- Kepentingan terbaik anak selalu jadi pertimbangan utama.
- Hak anak untuk hidup, menjaga hidup dan tumbuh kembangnya secara fisik, psikis, dan sosial atau menurut pemikiran pendidikan Ki Hadjar: merdeka lahir, batin, tenaga, dan pikiran.
- Partisipasi anak terutama hak anak untuk didengarkan dan ditanggapi dengan sungguh- sungguh.
- Tata kelola yang baik.
Dalam sosilisasi ini ditekankan pula pentingnya kerjasama sekolah dan murid. Saling memahami hak dan tanggung jawabnya. Menghadapi tantangan zaman, diharapkan murid dapat mengendalikan diri dari pengaruh buruk gaya hidup modern. Fokus belajar sebagai bekal masa depan. Sedangkan sekolah melalui guru akan selalu membantu murid dalam belajar untuk membekali dengan ilmu pengetahuan yang berguna sebagai bekal dalam menghadapi masa depan, dunia kerja dan bermasyarakat.
Penulis : Naumi Ambarwati, S.Th.
Editor : Anggita Fortuna Dewi, S.Pd.