
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan SMK justru cenderung langsung bekerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Per Agustus 2024 jumlah lulusan SMK yang bekerja sebanyak 16,04 juta orang. (Kumparan.com, 22 Januari 2025). Dengan demikian, proses penyiapan siswa SMK agar mudah beradaptasi dengan dunia kerja perlu diusahakan secara maksimal. Salah satu proses penyiapan adalah dengan menerapkan budaya kerja industry di SMK. Di dalam budaya kerja industry terdapat satu strategi yang dapat diterapkan, yaitu melalui penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di sekolah. Penerapan 5R dapat menumbuhkan budaya disiplin, kebersihan, dan kerapihan di kalangan siswa dan guru yang selaras dengan budaya kerja di industry.
Budaya resik sebagai bagian dari 5 R memiliki peranan penting untuk menciptakan lulusan yang memiliki kesehatan. Hal ini sejalan dengan 8 profil lulusan SMK. Dengan latar belakang tersebut, SMKN 1 Tuntang mencanangkan gerakan ASTA SKANETA (Ada Sampah Temukan dan Ambil SMK Negeri 1 Tuntang). Gerakan ini mendorong setiap warga sekolah untuk mengambil dan membuang sampah yang ditemukan berserakan di lingkungan sekitar, daripada hanya sekadar melihat dan membiarkannya. Bentuk kongkrit pelaksanaan ASTA SKANETA adalah dengan menjadikan sampah sebagai tiket kepulangan siswa. Siswa harus mengambil sampah plastic yang berserakan di lingkungan sekolah untuk dimasukkan ke tong sampah yang ada di pintu gerbang. Dengan ASTA SKANETA diharapkan dapat mengubah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan menjadi kebiasaan baik untuk mengambil dan membuang sampah pada tempatnya. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini memberikan dampak positif yang signifikan yaitu 1) Mencegah penyakit: Kebersihan diri dan lingkungan yang terjaga dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit menular, seperti diare, flu, dan penyakit kulit, 2) Meningkatkan kesehatan: Kebersihan diri dan lingkungan yang baik berkontribusi pada kesehatan fisik, mental, dan spiritual, 3) Menciptakan lingkungan nyaman Lingkungan yang bersih dan sehat terasa lebih nyaman untuk ditinggali dan beraktivitas, 4) Meningkatkan kualitas hidup: Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, kualitas hidup secara keseluruhan akan meningkat.
Penulis : Nanang Nurdiyanto, S.Pd., M.Eng. Kepala SMKN 1 Tuntang




