Mengawal perubahan di SMKN 1 Tuntang menjadi pelajaran yang luar biasa. Perubahan mencakup dua hal yaitu pembangunan sarana dan prasarana sekolah dan pembangunan sumber daya manusia. Pada pembangunan sarana dan prasarana meliputi pembangunan fisik sekolah, penambahan belanja modal alat praktek, penataan sekolah dan keamanan sekolah.
Dalam tiga tahun aset sekolah bertambah secara signifikan. Ruang kelas yang awalnya hanya 4 buah bertambah menjadi 9. Ruang praktik siswa yang awalnya tidak ada bertambah masing-masing jurusan. Demikian juga dengan alat praktek yang semakin banyak memenuhi bengkel dan laboratorium. Toilet yang menjadi rebutan karena satu-satunya yang ada sudah mulai merata di semua gedung. Demikian juga lahan sekolah yang semakin tertata sesuai dengan masterplan sekolah.
Dari sisi pembangunan sumber daya manusia juga tidak dilupakan. Salah satunya adalah membangun budaya organisasi. Seperti kita ketahui budaya organisasi adalah perpaduan nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma, kekhasan,dan pola perilaku dalam suatu organisasi dalam rangka menghadapi faktor-faktor internal dan eksternal. Jika di sekolah maka tercipta budaya organisasi sekolah, dimana sistem nilai yang dibentuk melalui proses panjang oleh warga sekolah untuk menyelesaikan masalah-masalah sekolah.
Budaya Sekolah adalah tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah, termasuk kualitas lingkungan, kualitas interaksi, suasana akademik. Makin kuat pemahaman, keyakinan, dan kepatuhan warga terhadap norma dan nilai-nilai sekolahnya, makin tinggi kebanggaan terhadap sekolahnya. Rasa persatuannya makin menguatkan motif berprestasi dan daya belajarnya.
Untuk menciptakan kemajuan pada bidang sumber daya manusia, maka dilakukan kinerja yang baik dan efektif. Apa saja yang ditekankan pada anggota organisasi sekolah? Yang pertama mereka tahu apa yang harus dilakukan, kemudian tahu bagaimana cara melakukan dan yang ketiga tahu mengapa sekolah menginginkan mereka melakukannya, serta yang terakhir mereka mau melakukannya.
Tahu apa yang harus dilakukan melalui pemberian informasi secara efektif melalui briefing, group WA, dan pengarahan individual. Termasuk dalam hal ini pembagian job deskripsi dan job spesifikasi sesuai tugas yang diberikan.
Tahu bagaimana cara melakukan melalui pemberian ketrampilan dan bimbingan. Sekolah memberikan fasilitas pelatihan baik di sekolah maupun mengirim ke luar sekolah.
Tahu mengapa sekolah menginginkan mereka melakukannya melalui sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah. Setiap warga sekolah memahami nilai-nilai yang tertanam melalui slogan dan mars sekolah.
Tahu mereka mau melakukannya melalui kehadiran pemimpin dalam setiap kegiatan sekolah. Kepala sekolah bertindak proaktif dan menggunakan pengaruhnya untuk kemajuan.
Untuk menciptakan pengembangan budaya mutu sekolah dilakukan dengan cara (1) kepala sekolah selalu berorientasi pada pencapaian tujuan melalui visi dan misi, (2) menerapkan kepemimpinan partisipatif dengan memperluas peran pendidik dalam mengambil keputusan, (3) kepala sekolah inovatif dan selalu yakin guru mau melakukan perubahan, (4) Kepala sekolah meyakinkan pendidik melaksanakan kerja secara efektif, dan (5) mengembangkan kerja sama yang baik antar pendidik dalam interaksi formal dan non formal.
Menutup tulisan ini, saya percaya perubahan diperlukan karena jika perubahan di luar lebih cepat dari perbaikan dalam organisasi maka organisasi berada dalam bahaya. Jika ada peluang besar dan organisasi tidak tanggap dan tidak memanfaatkannya maka organisasi juga dalam bahaya. Dan yang pasti sekolah harus berubah supaya tidak menjadi korban dari adanya perubahan itu sendiri.