Pemerintah membuka kesempatan bagi para guru honorer, termasuk guru tenaga honorer kategori 2 (eks-THK-2), untuk mendaftar dan mengikuti ujian seleksi menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. Seleksi ini terbuka bagi guru honorer yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar.
Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, pemerintah menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sebagai prioritas nasional. “Meskipun tugas pengajaran adalah tugas seluruh anggota masyarakat, tapi guru memiliki peran yang sangat penting untuk menghasilkan SDM unggul. Untuk itu diperlukan pendidik yang memiliki kompetensi yang tinggi dan yang tidak boleh dilupakan, jumlahnya harus memadai,” ujar Wakil Presiden.
Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan PPPK. Adapun guru PPPK adalah guru bukan PNS yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas mengajar.
Kemendikbud melakukan perhitungan berdasarkan Dapodik bahwa kebutuhan guru di sekolah negeri, di luar guru yang berstatus PNS yang saat ini mengajar, mencapai satu juta guru. Dilihat dari sudut pandang keberadaan guru, jumlah guru ASN yang tersedia di sekolah negeri hanya 60 persen dari jumlah kebutuhan seharusnya. Sejak empat tahun terakhir, jumlah ini terus menurun sebanyak enam persen setiap tahunnya. Namun, penambahan jumlah guru ASN hanya sekitar dua persen setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan kurangnya pelayanan yang optimal kepada peserta didik.
Data yang dipaparkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah menyebutkan kuota PPPK sebanyak 12.000 orang. Sementara Guru Honorer di sekolah negeri yang masuk APBD sebanyak 22.000 orang. Ditambah dengan guru di sekolah swasta yang diperbolehkan ikut menyebabkan seleksi PPPK akan berlangsung sangat ketat. Kondisi demikian mengakibatkan guru honorer harus memasang strategi yang jitu agar berhasil lolos.
Dalam upaya membantu guru-guru honorer di SMKN 1 Tuntang, sekolah membuat program pendampingan persiapan seleksi PPPK. Salah satu program yang dilaksanakan hari ini adalah Ujicoba Seleksi yang diikuti oleh semua guru honorer SMKN 1 Tuntang. Karena tes seleksi menggunakan komputer atau dikenal dengan istilah CAT, Litbang SMKN 1 Tuntang membuat terobosan dengan membangun aplikasi tes CAT berbasis offline. Soal-soal yang diujikan bersumber dari kerjasama sekolah dengan Lembaga Pelatihan Seleksi CPNS/ BUMN/TNI/Polri yang telah berpengalaman. Kerjasama juga menyangkut pendampingan guru-guru honorer SMKN 1 Tuntang dalam menghadapi seleksi.
Kepala SMKN 1 Tuntang, Bapak Ardan Sirodjuddin mengatakan sekolah sangat berkepentingan dengan teman-teman GTT untuk tetap bisa mengajar di sekolah ini. Untuk itu upaya maksimal Kami lakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Sementara Ketua Panitia Persiapan Seleksi PPPK, Naumi Ambarwati mengatakan kegiatan ini sebagai hasil kerjasama antara teman-teman yang sudah PNS dengan yang masih GTT. Guru-guru PNS mempersiapkan ujicoba dan pendampingan untuk teman-teman yang GTT. “Semoga usaha Kami bisa berhasil dan teman-teman semua lolos PPPK”.
2 komentar
SUDARSO, Selasa, 2 Feb 2021
Siap mengikuti Seleksi PPPK
Dina Wulansari, Rabu, 10 Feb 2021
Siap mengikuti seleksi PPPK