Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun pembelajaran di sekolah. Tepatnya sejak Maret 2020 sekolah serentak dipaksa berubah dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Para guru harus beradaptasi dengan model belajar yang baru ini.
Pembelajaran jarak jauh disinyalir mengurangi mutu pendidikan. Banyak keluhan dari siswa, orang tua dan guru tentang beratnya PJJ. Maka di tahun pelajaran 2021/2022, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Nadiem Makarim meminta sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka.
Untuk mempersiapkan diri dengan PTM yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru itu, SMKN 9 Surakarta melaksanakan Workshop Kurikulum Persiapan Pembelajaran Blended Learning di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual, hari ini Jumat, 25 Juni 2021. Hadir sebagai narasumber Bapak Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Ardan berbagi pengalaman menerapkan Blended Learning di SMKN 1 Tuntang. “Guru harus terus belajar beradaptasi dengan kondisi saat ini. Dulu berpindah dari tatap muka ke online, dan sekarang kembali mengajar tatap muka dan online secara bersama”, papar Kepala SMKN 1 Tuntang.
Penulis : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang