Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Dari beberapa pendapat masyarakat bekal menjadi orang tua hanyalah pengalaman dan hasil bertanya sana-sini. Tapi sepertinya pendapat itu tidak lagi relevan untuk saat ini, karena apakah kita saat ini sudah bisa menemukan sekolah yang berwujud lembaga,untuk orang tua yang berhasil. Tentu jawabanya belum?
Rozana M. Daecyanti mendirikan organisasi yang bernama Grow Parenting, Grow Parenting hadir karena terbatasnya pendidikan formal dan buku panduan tentang parenting skills, sehingga mayoritas msyarakat memperoleh cara mengasuh dan parenting skills secara turun temurun dari orang tua dan kerabat yang belum tentu cocok dengan sifat dan karakteristik masing-masing anak. Sesuai misi Grow Parenting membuka institusi pendidikan khusus untuk orang tua. Sekolah ini diharapkan dapat menginspirasi para orang tua untuk mendapatkan ilmu yang berguna seputar tumbuh kembang anak, serta membantu membentuk karakter orang tua agar dapat memberikan anak yang terbaik sesuai kebutuhan mereka.
Menjadi yang pertama di Indonesia, Grow Parenting memfokuskan diri pada pengenalan kurikulum materi penting, antara lain Parenting 101, yang membahas teori perkembangan anak dan kelas-kelas untuk penanganan hal yang spesifik, seperti “when to say no, effective communication, design your child room,” dan sebagainya. Grow Parenting telah membuka kelas perdananya lewat acara “Your Parenting Diary” yang dihadiri oleh komunitas The Urban Mama, komunitas Taman Rasuna, serta publik yang menerima undangan.
Dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia, bangsa ini lebih optimis akan masa depanya. Karena dari orang tualah sebagai tokoh yang melahirkan penerus generasi mendatang. Lewat peran orang tua dan keluarga sebagai lembaga terkecil dalam masyarakat. Bangsa ini menaruh harapan yang besar pada keluarga. Keluarga adalah pusat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Didalam keluarga anak akan mengcopy atau meniru tingkah laku orang tua, baik etika, moral, dan spiritual.
Maka sangatlah penting orang tua dalam keluarga terus belajar. Teknologi berkembang begitu pesat, orang tua harus selektif memilih mana yang bermanfaat bagi anak. Bukan malah ikut arus yang tidak tahu ujungnya. Menjadi orang tua juga harus menunjukan emosi yang stabil bukan labil. Menjadi orang tua harus berfikir objektif agar dapat mengambil keputusan yang bijaksana. Menjadi orang tua juga harus memiliki spiritualitas yang kuat untuk mengarahkan anak beriman kepada Sang Maha Pencipta. Ditengah gelombang hidup yang tidak menentu orang tua adalah nahkoda yang menentukan kapal keluarga, menuju arah yang jelas.
Penulis : Naumi Ambarwati, S.Th, Guru SMKN 1 Tuntang
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd, Guru SMKN 1 Tuntang