Kepemimpinan Efektif

Jika anda membangun pasukan dengan 100 Singa dan pemimpin mereka adalah seekor Anjing. Dalam pertarungan apapun Singa akan mati seperti Anjing. Tapi jika anda membangun pasukan dari 100 Anjing dan pemimpin mereka adalah seekor Singa, semua Anjing akan bertempur bagai seekor Singa. Sebuah kalimat inspiratif dari Napoleon Bonaparte.

Teman-teman pasti sudah pernah mendengar nama Napoleon Bonaparte. Tapi ijinkan saya untuk mengupas sedikit siapa itu Napoleon? Kaisar Napoleon Bonaparte adalah seorang pemimpin militer dan politik Prancis yang menjadi terkenal saat Perang Revolusioner. Sebagai Napoleon I, dia adalah Kaisar Prancis dari tahun 1804 sampai tahun 1814, dan kembali pada tahun 1815. Napoleon berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte

Napoleon memiliki pengaruh yang besar terhadap persoalan-persoalan Eropa selama lebih dari satu dasawarsa ketika memimpin Prancis melawan koalisi dalam Perang-Perang Napoleonis. Ia memenangkan kebanyakan dari perang-perang ini dan hampir semua pertempuran-pertempurannya, dengan cepat memperoleh kendali Eropa kontinental sebelum kekalahan terakhirnya pada tahun 1815. Karena merupakan salah seorang panglima terhebat dalam sejarah, kampanye-kampanyenya dipelajari di sekolah-sekolah militer di seluruh dunia dan ia tetap salah satu tokoh politik yang paling terkenal dan memicu perdebatan dalam sejarah Barat.

Kalimat pembuka dari Napoleon di atas saya gunakan untuk mempelajari kepemimpinan di sekolah. Persoalan yang muncul untuk direfleksikan kepala sekolah adalah apakah sekolah yang dikelola masih mempunyai daya tarik, daya saing dan daya tahan untuk nantinya bisa diberdayakan secara optimal. Seiring dengan perkembangan yang terus berubah menuju ke arah kemajuan, dalam era persaingan yang semakin bebas seperti saat ini yang dapat bertahan hanyalah yang mempunyai kualitas tertentu.

Oleh sebab itu, lembaga-lembaga pendidikan yang tidak berkualitas lama-kelamaan akan ditinggalkan orang dan tersingkir dengan sendirinya, karena tidak mampu lagi bertahan. Dalam konteks ini, kepala sekolah dituntut untuk menampilkan kemampuannya membina kerjasama dengan seluruh personel dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan, serta meningkatkan partisipasi aktif dari orang tua peserta didik.

Bagaimana kepala sekolah mampu meningkatkan kualitas?  Kepala sekolah harus mendapatkan dukungan setiap program kerjanya. Peningkatan mutu pendidikan tidak pernah lepas dari pengaruh pemimpin dalam memberikan motivasi pada bawahan dan berpikir visioner. Kepala sekolah menggunakan “pendekatan sistem” sebagai dasar cara berpikir, cara mengelola, dan cara menganalisis kehidupan sekolah.

Gaya kepemimpinan yang tepat dalam konteks ini adalah kepemimpinan yang memberdayakan bawahannya.  Apa saja karakteristik kepemimpinan yang dapat memberdayakan bawahannya adalah memiliki rasa tanggung jawab yang besar, disiplin diri, jujur dan memiliki keredibilitas.  Tidak kalah pentingnya, pemimpin juga menggunakan akal sehat (common sense) sehingga dapat menentukan kapan harus bersikap fleksibel dan kapan harus bersikap tegas, memiliki energi dan stamina yang tinggi, dan memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi.

Dalam upaya memperbaiki kualitas sekolah, kepala sekolah memegang peranan penting dalam menjalankan kepemimpinan yang efektif. Yaitu kemampuan untuk mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Sama seperti Napoleon yang mampu menggerakkan prajuritnya untuk maju perang melawan musuh-musuhnya.