Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras Dudi) di bawah naungan Kemendikbud menggelar Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial pada 90 kepala SMK dari berbagai provinsi di Indonesia yang berlangsung dari tanggal 1 Oktober hingga 2 Desember 2020. Suatu terobosan yang luar biasa dan short cut manjur untuk menjadikan sekolah-sekolah menjadi pusat keunggulan atau Center of Excellent (CoE). Maka sudah seharusnya kepala sekolah yang dilatih itu mendeklarasikan diri sebagai CEO atau Direktur dari sekolah yang dipimpinnya.
Bagaimana menjadi CEO Sekolah yang hebat? Dilansir dari Inc.com, ada empat hal yang harus dimiliki CEO yaitu yang pertama kompetensi. Seorang CEO yang hebat harus memiliki kompetensi dalam empat aktivitas, yaitu bekerja sama dengan dewan perusahaan dan para pemegang saham, mampu menghadapi pasar dan pelanggan, memimpin dan bekerjasama dengan karyawan, dan kreatif dan mampu memberikan strategi bermutu bagi perusahaan. Mengelola keempat aktivitas tersebut membutuhkan konsistensi, kredibilitas, dan komunikasi yang baik. Tentu saja CEO bisa memiliki gaya yang berbeda dalam memimpin. Namun selama semua aktivitas bisa dikelola, semua akan bekerja dengan baik.
Yang kedua adalah kesadaran diri. Seorang CEO Sekolah harus memiliki kepribadian yang hebat. Wajah sekolah adala wajah dari CEOnya. Tak peduli bagaimanapun kepribadian Anda, semua orang pasti akan melihat seorang CEO dengan eksklusif. Anda harus selalu mengetahui posisi Anda dalam perusahaan (sekolah) dan bagaimana bawahan bersikap pada Anda.
Yang ketiga adalah perspektif. Seorang CEO harus memiliki kemampuan untuk menilai situasi dengan konteks yang sesuai. Di sinilah pengalaman diperlukan ketika bermain. Tentu saja, Anda tak harus melakukan semua pengalaman sendiri karena Anda juga bisa belajar dari pengalaman orang lain. Memiliki perspektif yang tepat bukan berarti Anda harus memaksakan perspektif. terkadang karyawan dan bawahan juga memiliki ide cemerlang yang bisa digunakan.
Yang terakhir mengambil keputusan. Dwight Eisenhower mengatakan bahwa CEO dan kepala eksekutif mendapatkan keputusan sulit yang harus dibuat, sementara keputusan-keputusan kecil ditetapkan oleh bawahan mereka. Jadi CEO Sekolah mengambil keputusan strategis, sementara keputusan taktis dan operasional menjadi wilayah wakil KS dan Guru.
Jika dikaitkan dengan program Kemendibud yang lain yaitu Sekolah Penggerak, maka CEO Sekolah sudah pasti harus menjadi sekolah penggerak. Mengutip pendapat Mas Nadiem, sekolah penggerak adalah sekolah yang dapat menggerakkan sekolah-sekolah lain. Ciri-ciri sekolah penggerak adalah yang pertama CEO sekolah benar-benar mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan Guru-guru dibawahnya. CEO sekolah harus mampu mengarahkan Guru-Guru menjadi Guru yang baik dan menjadi mentor untuk Guru-Gurunya.
Ciri yang kedua guru harus berpihak kepada anak dan dia tahu bahwa setiap anak itu berbeda dan dia tahu mengajar di level yang tepat untuk anak. Adapun ciri yang ketiga adalah sekolah menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis, gotong royong dan berkhebinekaan global. Dan yang terakhir seluruh komunitas yang ada di sekolah mendukung proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah mulai dari orang tua, tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat.
Sebagai CEO dari sekolah pengerak, wajib hukumnya menjadi panutan bagi sekolah lain, bersedia melatih sekolah lain dan inspirator dalam pengembangan pembelajaran. Selamat berkiprah teman-teman CEO Sekolah. Kami siap menerima imbas dari program ini.
Tuntang, 20 Nopember 2020
