Tidak sedikit peserta didik yang menyatakan bahwa dirinya ‘sangat alergi’ dengan pelajaran matematika dan tidak mengetahui letak manfaat belajar matematika. Sebagian lainnya, bahkan menolak untuk benar-benar mencoba menyukainya. Alhasil, nilai matematika menjadi momok di buku rapor siswa. Padahal, belajar matematika sesungguhnya membawa banyak manfaat dan keuntungan yang akan dirasakan kelak ketika menginjak dewasa dan menjalani kehidupan nyata. Mau tahu apa saja manfaat belajar matematika?
Mari simak ulasan berikut ini. Pertama, belajar matematika dapat membantu kita untuk bisa berpikir lebih sistematis. Hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan, baik dalam pekerjaan maupun keseharian. Melalui kebiasaan berhitung, berlatih deret, dan sejenisnya, secara tidak sadar kita telah memaksa otak untuk terbiasa berpikir secara runut. Hal ini akan membuat kita mudah dalam mengorganisasi segala sesuatu. Kemampuan ini yang juga sangat mendukung untuk menjadi seorang pemimpin kelak ketika dewasa.
Manfaat kedua belajar matematika yaitu membuat logika berpikir menjadi lebih berkembang. Seluruh aspek dalam pelajaran matematika berbicara mengenai kemampuan berpikir logis. Tidak ada asumsi, praduga, atau tebak-tebakan. Semua harus dihasilkan melalui penghitungan yang tepat. Bahkan lebih tepatnya, matematika dibentuk atas dasar kebutuhan pembuktian yang logis. Logika akan membantu menajamkan pola pikir yang tentunya membuat kita mampu mengambil keputusan secara matang. Tentunya kita cukup peka melihat kondisi masyarakat sekarang yang mudah terbius informasi hoax, itu adalah satu dari contoh kemampuan berpikir logis yang rendah. Menyelesaikan latihan soal matematika akan secara paralel melatih otak menggunakan logika berpikir secara optimal. Setidaknya, kita akan menjadi generasi yang lebih banyak berpikir dengan logika sebelum bertindak.
Ketiga yakni, menjadi terlatih berhitung. Semua orang butuh keterampilan berhitung. Bahkan dalam skala yang sangat sederhana seperti menghitung uang kembalian. Sayangnya, hal ini kurang disadari oleh sebagian siswa. Penggunaan angka yang sejatinya simbol untuk mengukur hasil, malah menjadi hal yang dihindari. Perlu dicamkan, kebutuhan berhitung memang tidak perlu ahli. Namun setidaknya mampu melakukannya dengan tepat dan cepat.
Keempat yaitu mampu menarik kesimpulan secara deduktif. Matematika sering disebut juga sebagai ilmu yang bersifat deduktif. Artinya, matematika membantu seseorang dalam menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif. Kemampuan berpikir objektif lagi-lagi adalah satu dari sekian banyak soft skill yang dicari oleh seluruh bidang kerja. Selain itu dengan sering menyelesaikan latihan matematika berupa kasus logika, maka kita akan terbiasa berpikir secara rasional.
Manfaat yang terakhir adalah menjadi teliti, cermat dan sabar. Pelajaran matematika memang sarat dengan soal-soal yang rumit dan panjang. Hal yang tentu membutuhkan kesabaran dalam menyelesaikannya. Terlebih jika mengalami kesalahan pada salah satu langkah, maka bisa jadi kita harus mengulang kembali proses menghitung dari awal. Apakah benar jika seorang yang terbiasa menyelesaikan persoalan matematika yang rumit dapat berkembang menjadi seorang yang lebih teliti, cermat, serta sabar? Kondisi ini bisa lahir melalui pembiasaan dengan soal-soal matematika. Buktinya, profesi semacam analis, ilmuwan, atau akuntan, biasa dijalani oleh orang-orang yang teliti dalam menelaah data.
Terlepas dari apapun cita-cita kita, belajar matematika sebenarnya dapat membantu kita untuk mencapainya. Karena manfaat belajar matematika itu pada hakikatnya beririsan dengan beragam bidang kerja. Maka sedini mungkin mulailah mencintai pelajaran matematika, niscaya kita akan menikmati saat mempelajarinya dan juga menggunakan manfaatnya di kehidupan nyata. Selamat belajar.
Penulis : Tutik Widiyandari, S.Pd.
Editor : Nurul Rahmawati, M.Pd.