Senin, 10 Januari 2022, menjadi hari yang mengejutkan bagi warga SMK Negeri 1 Tuntang. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah menyelenggarakan acara Penyerahan Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah SMAN, SMKN, dan SLBN se-Jawa Tengah. Acara yang disiarkan secara virtual melalui kanal YouTube BPTIK DIKBUD JATENG pada pukul 12.30 WIB tersebut, menandai pergantian sejumlah 293 kepala sekolah di Provinsi Jawa Tengah. Dengan kata lain, Kepala SMKN 1 Tuntang, Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd., juga harus berpindah tugas di SMK lain, yaitu SMKN 10 Semarang.
Melalui pesan WhatsApp, Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMKN 1 Tuntang. “Matur nuwun teman-teman atas kerja hebatnya mendampingi saya memajukan SMKN 1 Tuntang. Berkat teman-teman sekolah kita berkembang luar biasa,” ungkap beliau. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMKN 1 Tuntang tidak dapat menahan rasa haru membaca pesan tersebut. Dengan berat hati, kami menyadari bahwa ikatan yang telah terjalin selama ini dengan Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. segera berakhir.
Bekerjasama dengan pimpinan yang mumpuni seperti Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd., membuat SMKN 1 Tuntang semakin maju. Menurut Ibu Iva Luthfiana, S.Pd., guru Produktif Tata Busana, Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. memberikan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang berharga. “Sungguh luar biasa, banyak hal baru yang saya pelajari selama beliau memimpin SMKN 1 Tuntang, seperti menjadikan kami orang yang lebih berani akan segala hal,” kata Ibu Iva Luthfiana, S.Pd. Selain itu Ibu Iva Luthfiana, S.Pd. juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. “Terima kasih telah menanamkan kepercayaan bahwasanya segala sesuatu bisa diraih asalkan kita mau berusaha meskipun kondisi tidak memungkinkan. Terima kasih Pak Ardan, kerja keras dan usaha Pak Ardan untuk memajukaan jurusan Tata Busana sangat berkembang pesat dari alat, Ruang Praktik Siswa (RPS) dan fasilitas lain yang dibutuhkan, sehingga kegiatan jurusan Tata Busana dapat berjalan dengan lancar.”
Selain dari Tata Busana, Bapak Mohamad Achmadi, S.Pd.Kom., Ketua Jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) juga mengungkapkan rasa terima kasihnya yang teramat besar. Kontribusi demi kemajuan jurusan TKJ oleh Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd., sangat banyak. Sebagai contoh yang pertama adalah pengiriman guru mata pelajaran Produktif ke berbagai pelatihan di berbagai kota di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) SMKN 1 Tuntang lebih terlatih dan terampil. Kedua, adanya pelatihan-pelatihan yang kerap diadakan di SMKN Tuntang, untuk guru-guru dari berbagai sekolah lain. Selain memberi manfaat kepada SMKN 1 Tuntang, Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd., juga tidak pelit berbagi ilmu. Bapak Mohamad Achmadi, S.Pd.Kom. menyampaikan yang ketiga, “Pak Ardan sanggup membangunkan laboratorium TKJ, TIK dan fiber optic selama kurang lebih 2 (dua) tahun.”
Bagi Bapak Juli Mufti Siroj, S.T., Ketua Jurusan TBSM, kemajuan jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) tak lepas dari jasa-jasa Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. Selama kepemimpinan Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd., kemajuan TBSM meningkat pesat. “TBSM memiliki peminat paling banyak. Sehingga sekolah harus memfasilitasi jurusan ini dengan semaksimal mungkin. Saat ini, Pak Ardan telah memfasilitasi bengkel TBSM beserta alat praktek yang lengkap, mirip dengan dunia industri. Sehingga peserta didik menjadi lebih familiar menggunakan alat-alat praktek yang sesuai juga dengan kompetensi jurusan,” kata Bapak Juli Mufti Siroj, S.T.
Ibu Nunung Fika Amalia, S.Pd., guru mata pelajaran Kimia juga mengungkapkan pendapatnya selama bekerjasama dengan Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. “Pak Ardan adalah kepala sekolah yang enerjik. Setiap pekerjaan harus segera diselesaikan. Jika bisa sekarang mengapa harus besok? Peran beliaulah yang membawa SMKN 1 Tuntang berkembang seperti sekarang ini. Berkat kerja keras beliau dan kerjasama dari teman-teman semua, SMKN 1 Tuntang mulai banyak dikenal orang. Terima kasih Pak Ardan, semoga apapun yang diberikan kepada kami menjadi berkah,” ungkap Ibu Nunung Fika Amalia, S.Pd.
Di sisi lain Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. menyadari bahwa mutasi tugas adalah hal yang biasa dalam roda organisasi. Tugas beliau selaku pimpinan hanyalah meninggalkan warisan baik untuk sekolah. Beliau menyampaikan harapannya, “Semoga sekolah kita terus maju dan jadi rujukan sekolah warga tuntang dan sekitarnya.”
Tagline ‘kerja hebat’ mungkin akan jarang kami dengar lagi. Namun, warga SMKN 1 Tuntang akan selalu mengingat, mengenang dan melanjutkan jasa-jasa dan perjuangan Bapak Ardan Sirodjuddin, S.Pd. selama 4 (empat) tahun ini. Selamat mengemban tugas baru di SMKN 10 Semarang. Semoga semua mimpi yang belum tercapai bisa segera terealisasi. You will be missed, Pak Ardan.
Penulis: Nurul Rahmawati, M.Pd.
2 komentar
Iwan Erfani, Rabu, 12 Jan 2022
Selamat mengemban tugas di tempat yang baru Bapak Ardan, semoga lebih sukses di tempat yang baru dan semoga SMK N1 Tuntang bisa lebih berjaya lagi. Sukses untuk semuanya
Teguh Gw, Rabu, 12 Jan 2022
Setengah purnama sebelumnya, 27-12-2021, ketika berpamitan di “calon gerbang” SMKN 1 (Atap) Tuntang, saya berpesan kepada Pak Ardan, “Semoga kerasan dan dikerasankan di sini.” Tak tahunya, harapan saya itu hanya berumur dua pekan.
Saya belum lama mengenal Pak Ardan. Bahkan, bisa dibilang, perkenalan itu berlangsung nyaris di dunia maya belaka. Berjumpa beliau secara tatap muka baru saya alami dua kali. Yang pertama di SMA Islam Hidayatullah Semarang, 12 Januari 2019–tepat tiga tahun silam–ketika beliau menjadi narasumber sebuah IHT untuk teman-teman guru SMA di Jalan Cemara, Banyumanik itu. Tatap muka kedua, ya pada 27 Desember 2021 itu, ketika saya tersangkut di dalam rombongan LPI Hidayatullah Semarang bersilaturahmi ke SMKN 1 Tuntang.
Perkenalan kami di dunia maya pun baru terjalin ketika Pak Ardan sudah menjadi kepala sekolah di SMKN 1 Tuntang. Itu bermula dari artikel “Catatan CEO” beliau, yang saya dapati di Facebook. “Catatan CEO” yang pertama saya baca cukup mengganggu saya: kepala sekolah saja menjuluki dirinya CEO; apalagi, “hanya” kepala sekolah satu atap pula. Namun, di balik itu saya tergugah: perspektif baru dalam memimpin sekolah. Saya dibuatnya ketagihan. Saya ikuti artikel-artikel berikutnya. Demi mengasup ilmu gratis secara berkelanjutan, saya putuskan: rugi kalau saya tidak berteman dengan penulisnya. Lamaran pertemanan saya layangkan. Alhamdulillah, tak perlu berganti hari untuk menerima konfirmasi. Padahal, saya yakin, beliau juga tak kenal saya ini makhluk dari planet mana.
Sejak itu saya endus setiap helaan napas Pak Ardan dan saya dengar setiap detak jantung SMKN 1 Tuntang. Pengintaian itu mengantarkan saya kepada kesimpulan: the right hero on the right battle. Sebagai kepala sekolah pemula–selain nihil pengalaman mengepalai sekolah, beliau juga junior dalam hierarki kepangkatan PNS–Pak Ardan mendapat lahan yang cukup menantang untuk membuktikan leadership dan managerial skills beliau. Di Tuntang, Pak Ardan bebas dari hantu bayang-bayang pendahulunya. Di Tuntang, Pak Ardan menemukan kesempatan untuk leluasa meramu konsep, menyusun rancang bangun, merangkai konstruksi, hingga mengerahkan segala sumber daya untuk memahat rupa sekolah yang dicitakan.
Sampai titik itu Pak Ardan berhasil. Selama kurang lebih empat tahun ini, Pak Ardan dan SMKN 1 Tuntang laksana dua sisi mata uang: Pak Ardan adalah SMKN 1 Tuntang; pun demikian, SMKN 1 Tuntang adalah Pak Ardan.
Kini, masa penyapihan telah tiba. Pak Ardan berpindah (baca: dipindahkan) ke sekolah lain, yang tentu punya karakter berbeda dan memerlukan jurus kepemimpinan berbeda pula. Saya berdoa secara optimistis, beliau mampu menjadi garam jika sekolah barunya–yang dekat laut itu–kurang asin dan menjadi penawar ketika intrusi air laut membuat sekolahnya terlalu asin. Apa pun irama ombaknya, beliau sanggup menakhodai mantan sekolah teknik perkapalan itu, insyaallah.
Selepas kepemimpinan Pak Ardan, SMKN 1 Tuntang tetap menjadi SMKN 1 Tuntang. Spirit, etos, dan budaya organisasi telah tumbuh secara meyakinkan selama masa penyemaian. Dengan penyiraman, penyinaran, dan pemupukan yang proporsional, “kecambah” Tuntang akan terus mengalami pertumbuhan menggembirakan hingga daunnya menyegarkan udara di sekelilingnya, bunganya menyedapkan setiap mata yang memandangnya, dan buahnya mengenyangkan dan menyehatkan semua anak bangsa yang mengenyamnya.
Pengasuhan Pak Ardan selama empat tahun yang nyaman tapi tanpa pemanjaan dan gigih tapi penuh perhitungan kiranya cukup membekali SMKN 1 Tuntang untuk beradaptasi dengan pemimpin baru tanpa kehilangan akarnya, pun tanpa melepaskan sayap-sayapnya.
Selamat memperkaya pengalaman, Pak Ardan.
Selamat melanjutkan perjuangan, SMKN 1 Tuntang.
Selamat datang, Bu Mariati.