
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Good morning and happy Monday Indonesian. Alhamdulillah bertemu kembali dengan hari Senin, 24 Mei 2021 yang cerah ini. Seperti biasa sebelum memulai bekerja dan melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), kami melakukan kegiatan dengan ibadah salat sunnah dhuha dan tadarus Al Qur’an surat As Saffat. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan oleh Ibu Anggita Fortuna Dewi, S.Pd., guru mata pelajaran Produktif Tata Busana..
Kultum yang disampaikan berjudul Persahabatan dalam Islam. Ini adalah anjuran untuk berteman dengan orang-orang shalih dan larangan berteman dengan orang-orang yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Orang yang berakal berusaha untuk senantiasa berteman dengan orang-orang yang shalih dan meninggalkan berteman dengan orang-orang yang buruk. Hal ini karena mencintai orang-orang shalih itu cepat bersambungnya dan lama terputusnya. Berbeda dengan mencintai orang-orang yang buruk akhlak dan agamanya. Berteman dengan orang yang buruk akan menimbulkan buruk sangka kepada orang shalih. Banyak orang yang memandang dengan pandangan yang tidak baik kepada orang shalih karena ternyata dia berteman dengan teman-teman yang buruk. Teman-teman yang buruk pasti akan mengompori dia untuk membenci dan menjauhkan dari orang-orang yang shalih. Maka dari itulah berteman dengan orang-orang yang buruk sangat berbahaya.
Islam tidak pernah mengajarkan untuk bergaul dengan siapa saja. Islam menganjurkan agar kita berteman dengan orang yang shalih. Adapun bergaul dengan siapa saja, itu akan menyebabkan kita berada ditepi jurang api neraka. Manusia lemah, manusia makhluk sosial yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Maka hanya orang berakal yang berfikir saja yang faham bahwa penting sekali berteman dengan orang-orang shalih, orang-orang yang baik.
Kultum diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab antar Bapak Ibu Guru. Semoga yang sedikit dari kami bisa membawa manfaat bagi good readers sekalian, aamiin ya rabbal alamin.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ