ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillahirrahmanirrahim. Selamat pagi Indonesia. Happy Sunday! Alhamdulillah tak terasa kita sudah memasuki hari Senin, 26 Juli 2021 yang hangat dan cerah. Seperti biasa kami awali hari ini dengan kegiatan tadarus dan kultum, secara online melalui Google Meet. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00. Hari ini kami lanjut membaca surat di juz 30. Kemudian dilanjutkan dengan kultum, yang disampaikan oleh Agung Kurniawan, S.Pd.
Kultum yang disampaikan bertema Manfaat Qurban. Hari Raya Idul Adha adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak hanya dijadikan momen untuk saling berbagi namun Idul Adha juga memiliki segudang manfaat yang tak terduga. Berikut ini manfaat kurban untuk seluruh umat, yaitu yang pertama Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurban berasal dari kata Qurb atau Qurban yang berarti ‘dekat’. Sedangkan penulisan qurban dengan imbuan alif dan nun bermakna ‘kesempurnaan’. Sehingga kurban atau qurban adalah ‘kedekatan yang sempurna’. Atau dalam makna lainnya, kurban berarti menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Manfaat kedua adalah menyadarkan bahwa segala sesuatunya akan kembali kepada Allah SWT. Berkaca dari kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak semata wayangnya, Ismail, untuk disembelih karena perintah Allah, menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang diberikan Allah mulai dari harta, kecantikan, ketampanan, hingga keluarga adalah titipan dan akan kembali kepada Allah sehingga sebagai manusia sebaiknya tidak menyombongkan diri ataupun terlalu mencintai sesuatu melebihi cintanya dengan Allah SWT.
Manfaat ketiga adalah mensucikan diri dan harta benda. Menurut HR Tirmidzi, ibadah berkurban adalah salah satu ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT. Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya dijadikan momen untuk berbagi namun juga mensucikan diri dan harta benda yang dimiliki.
Menghapus Dosa sebagai manfaat qurban yang keempat. Menurut HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban, tetesan darah hewan yang dikurbankan merupakan penebus dan pengampun dosa-dosa orang yang berkurban pada masa lalu. “Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu”. (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban).
Sedangkan manfaat kelima adalah sebagai bentuk syukur. Berkurban adalah bentuk rezeki yang dititipkan Allah untuk disalurkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Selain itu, dalam Islam juga diajarkan untuk saling berbagi dan membantu saudara yang membutuhkan. Tak hanya itu, berkurban juga dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang melimpah dan diberikan Allah sehingga mampu menyalurkannya untuk banyak orang.
Demikian untuk kultum pagi ini, semoga bermanfaat.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ