Besok Senin adalah hari bersejarah bagi SMKN 1 Tuntang. Sekolah yang awalnya di vonis tutup ini mampu menjelma menjadi tempat jujugan sekolah lain untuk belajar. Hampir setiap hari berbagai sekolah silih berganti datang ke SMKN 1 Tuntang.
Disebut bersejarah karena tidak hanya sekolah dari Pulau Jawa tetapi menyebrang sampai Kalimantan. Sebanyak 7 SMK Negeri dan 1 SMK Swasta yang tergabung dalam MKKS beserta Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur melakukan studi tiru.
Dalam membangun sekolah ini, saya terinspirasi dari perjuangan Derek Redmond. Siapa itu Derek Redmond? Ia adalah pelari 400 meter dari Inggris.Sejak tahun 1985, Derek Redmond menjadi pemecah rekor lari 400 meter dengan kecepatan 44.82 detik, kemudian ia memecahkan rekor tersebut pada tahun 1987 dengan kecepatan 44.50 detik.
Impian terbesarnya ialah mendapatkan sebuah medali olimpiade, apapun medalinya. Derek sebenarnya sudah ikut di ajang olimpiade sebelumnya, tahun 1988 di Seoul Korea. Namun sayang beberapa saat sebelum bertanding, ia cedera sehingga tak bisa ikut berlomba. Mau tak mau, olimpiade ini, adalah kesempatan terbaiknya untuk mewujudkan mimpinya. Ini adalah hari pembuktiannya, untuk mendapatkan medali di nomor lari 400 meter. Karena ia dan ayahnya sudah berlatih sangat keras untuk ini.
Olimpiade Barcelona, 1992. Enam puluh lima ribu pasang mata hadir di stadion itu. Semua hendak menyaksikan event atletik besar di ajang olahraga terbesar seplanet bumi. Suara bunyi tembakan pistol menandakan kalau lomba lari sudah dimulai. Latihan keras yang sudah ia siapkan selama berbulan-bulan sebelum lomba, membuatnya unggul dengan sangat cepat melampaui para peserta lomba lainnya. Dalam waktu yang singkat Derek Redmond sudah memimpin hingga meter ke 225. Berarti kurang 175 meter lagi. Tepat, tinggal sebentar saja lagi ia akan memenangkan juara lomba dan mendapatkan mendali yang ia idamkan selama ini.
Namun siapa sangka diperforma puncaknya, saat sudah berhasil memimpin jauh meninggalkan peserta lomba lainnya, tiba-tiba ia didera cedera. Secara tiba-tiba di meter ke 225 tersebut, muncul rasa sakit yang sangat menyengat dikaki kanannya. Karena sangat sakit, seolah kakinya bagaikan ditembak sebuah peluru. Seolah mengalami luka tembak di kakinya, Derek Redmond pun berjalan terpincang-pincang. Yang dapat ia lakukan hanyalah melompat-lompat kecil bertumpu pada kaki kirinya, melambat dan semakin melambat kemudian rebah di tanah. Sakit di kakinya telah menjatuhkannya.
Sambil terbaring di tanah, Derek Redmond menyadari kalau mimpinya untuk menang sudah pupus. Ini sudah kedua kalinya ia berlomba lari di Olimpiade, dan untuk kali yang kedua ia gagal lagi disebabkan cedera kaki kanannya. Namun mentalnya bukanlah mental seorang yang mudah putus asa. Ketika tim medis menghampiri Derek dengan membawakan tandu, ia berkata, “Aku tidak akan naik tandu itu, apapun yang terjadi aku harus menyelesaikan perlombaan ini”, ucapnya.
Maka Derek pun kembali bangkit dengan perlahan ia mengangkat kakinya sendiri. Dengan sangat perlahan pula, sambil menahan rasa sakit dikakinya, ia berjalan tepincang-pincang dengan sangat lambat. Para tim medis mengira bahwa Derek akan berjalan sendiri untuk menepi di pinggir lapangan, namun perkiraan mereka salah. Karena Derek berjalan untuk menuju ke garis finish.
Semangat Derek Redmon yang menolak untuk menyerah memukau penonton hingga bercucuran air mata. Walau Derek telah di diskualifikasi dari lomba lari itu, 65.000 penonton memberikan standing ovation pada saat ia sampai di garis finish. Derek memang sudah kalah dari lomba, namun ia berhasil memenangkan hati penonton. Dia mengalahkan rasa sakitnya, dan memenangkan lomba untuk dirinya sendiri dan juga untuk orang yang sudah mendukungnya.
Saya menyadari betul, SMKN 1 Tuntang tidak bisa disamakan dengan sekolah lain yang sudah mapan. Sekolah kami kalah segala-galanya. Kalah fisik bangunan, kalah input siswa, kalah pendanaan dan kalah prestasi. Tetapi kondisi sekolah yang “tidak terlihat” memompa semangat kami untuk terus berjuang. Semangat kami bahkan lebih menyala dibanding Derek Redmond.
Tidak tahun tertatih dalam membangun, sekolah ini mulai menggeliat. Kami mencuri segaris celah sempit untuk dilihat oleh masyarakat. Membuka mata masyarakat bahwa ada sekolah kecil yang patut dilihat dan dikunjungi. Termasuk teman-teman MKKS SMK dari pulau seberang.
Selamat datang Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan MKKS SMK Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur di SMKN 1 Tuntang. Dengan kebanggaan dan rasa senang, Kami siap berbagi.
Bumi Pucanggading, 29 Nopember 2020
10 komentar
Muh Jamian, Minggu, 29 Nov 2020
Muantab…
Bisakah SD kami di desa yg juga kalah segalanya, jumlah murid, posisi, prestasi dan pendanaan bisa seperti itu?
admin, Rabu, 2 Des 2020
Silahkan datang ke SMKN 1 Tuntang
Muh Jamian, Minggu, 29 Nov 2020
Muantab pak
Suharsono S, Minggu, 29 Nov 2020
Menginspirasi sekali, saya juga salut dan ingin berkunjung terutama dengan semangatnya seluruh warga sekolah terutama CEO SMK Tuntang.
admin, Rabu, 2 Des 2020
Silahkan Bapak
Suryani, Minggu, 29 Nov 2020
Luar biasa Pak Ardhan hebat….
Suryani, Minggu, 29 Nov 2020
Semoga sukses selalu buat Pak Ardhan, SMK 1 Tuntang hebatt
admin, Rabu, 2 Des 2020
Amiin
Jun, Minggu, 29 Nov 2020
Smkn 1 Tuntang siap ikut buka cabang jurusan keahlian di ksb .PPU Mister 🙂
Jun, Minggu, 29 Nov 2020
Smkn 1 Tuntang siap ikut buka cabang jurusan keahlian di kab .PPU Mister 🙂