
Perjalanan sebuah organisasi bernama sekolah bisa dipastikan penuh dengan permasalahan. Untuk menyelesaikan permasalahan itu maka dibuatlah keputusan dalam rangka menyelesaikan/memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving). Pengambilan keputusan merupakan kegiatan pemimpin yang dapat dijumpai pada semua tingkatan dan semua bidang manajemen, termasuk dalam bidang manajemen pendidikan.
Eksistensi seorang pemimpin dalam kepemimpinannya dapat dilihat dari berbagai bentuk kebijakan dan keputusan yang diambilnya. Seorang pimpinan atau manajer yang efektif adalah pimpinan atau manajer yang mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang relevan. Nawawi (1993: 55-56) mengatakan bahwa organisasi hanya akan berfungsi jika para pemimpin memiliki kemampuan mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya kepada anggota organisasi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab.
Seperti dikutip dari Atmosudirdjo, (1990), kata “keputusan” berarti menentukan, mengakhiri, menyelesaikan, mengatasi. Keputusan adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai “masalah” sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan daripada yang dikehendaki, direncanakan atau dituju dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya. Sementara Salusu (2004) mengatakan pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif cara bertindak dengan metode yang sesuai dengan situasi.
Ada tiga jenis pengambilan keputusan di sekolah yaitu yang pertama keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang.
Keputusan ini diambil oleh manajemen atas dalam hal ini adalah kepala sekolah. Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan yang lain. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai.
Keputusan yang kedua adalah keputusan taktis. Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah seperti wakil kepala sekolah atau bendahara. Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas yang dapat dilihat. Beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang.
Keputusan yang terakhir adalah keputusan operasional. Keputusan operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah dalam hal ini adalah guru. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer puncak. Keputusan operasional ini dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut. Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari pimpinan terlebih dahulu, jadi langsung diputusankan saat itu juga. Keputusan Strategis
Untuk membedakan keputusan strategis, taktis dan operasional, silahkan kita lihat pada contoh berikut. Kepala Sekolah membuat keputusan pengelolaan pembelajaran di sekolah berbasis digital. Keputusan ini bertujuan agar sekolah bisa mengikuti perkembangan teknologi dan mengefisienkan pembiayaan sekolah.
Keputusan strategis yang dibuat oleh kepala sekolah diteruskan dengan keputusan taktis dari wakil kepala sekolah dan bendahara. Wakil kepala sekolah bidang ketenagaan membuat keputusan untuk melaksanakan program pelatihan guru dalam menguasai IT. Kemudian dilanjutkan dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum membuat keputusan penyusunan dokumen kurikulum berbasis digital (EKTSP) dan penilaian sekolah menggunakan handphone.
Tiga keputusan dari wakil kepala sekolah ini didukung oleh bendahara sekolah dengan membuat keputusan mengalokasikan anggaran pelatihan, penyusunan dokumen kurikulum secara digital dan penilaian sekolah menggunakan handphone. Sedangkan keputusan operasional dilaksanakan oleh guru. Guru membuat keputusan untuk mengikuti pelatihan IT dan menyusun Buku II dan III secara digital, dan mengelola penilaian berbasis digital.
Tuntang, 05 Oktober 2020
2 komentar
Suryani, Selasa, 6 Okt 2020
Luar biasa Hebatt Pak Ardhan
Subekhi, Selasa, 6 Okt 2020
Hebat… sangat menginspirasi…..