Tulisan ini menjawab pertanyaan teman untuk membahas RPP satu lembar ala Mas Menteri. Viral di media sosial tentang penyederhanaan RPP untuk memudahkan guru dalam bekerja. Sepertinya digambarkan bahwa tugas pokok dan fungsi pertama dari guru yaitu perencanaan adalah tugas yang maha berat dan menjadi beban guru sehingga mengganggu dalam pekerjaan.Untuk membahas tupoksi perencaanaan tersebut saya memulai dengan cerita Pertempuran Trafalgar. Perang ini merupakan pertempuran laut yang sangat penting selama Perang Napoleon. Pada pertempuran ini armada Inggris secara meyakinkan berhasil menghancurkan armada laut Prancis dan Spanyol pada tanggal 21 Oktober 1805. Armada laut Inggris yang berjumlah 27 kapal dalam formasi garis lurus menghancurkan armada Prancis-Spanyol yang berjumlah 33 kapal perang di tanjung Trafalgar, Spanyol selatan. Pihak Prancis-Spanyol kehilangan 22 kapal, sementara Inggris tidak kehilangan satupun kapal perangnya tetapi kehilangan komandan Horatio Nelson yang sudah terkenal kehebatannya selama perang Napoleon, terutama sejak Teluk Aboukir.Taktik yang digelar Nelson terbilang revolusioner untuk ukuran awal abad ke-19, yaitu dengan memotong jalur lintasan musuh menjadi 3 bagian, mematahkan garis pertahanan musuh dan kemudian kedua kolom serempak melepaskan tembakan untuk menciptakan suatu kekacauan umum. Taktik yang cukup berbahaya, karena menempatkan kapal pertama sebagai ujung tombak menjadi bulan-bulanan tembakan musuh, sebelum kapal lain membantunya. Nelson memang menolak taktik perang tradisional masa itu, yaitu membentuk garis di depan dimana dua kekuatan saling berhadapan dan melepaskan tembakan beruntun. Taktik Nelson inilah yang ke-mudian hari dikenang sebagai “Sentuhan Nelson (The Nelson’s Touch)”.Bicara Sentuhan Nelson berarti bicara strategi. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.Wina Sanjaya mengatakan strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sifat pola umum maksudnya macam dan urutan perbuatan yang dimaksud nampak dipergunakan dan/atau dipercayakan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belajar-mengajar. Adapun fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran adalah yang pertama memberikan isi pembelajaran kepada pembelajar, dan yang kedua adalah menyajikan informasi atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam belajar untuk menunjukkan unjuk kerja.Senin, 10 Desember 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Surat edaran yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia ini, sesuai namanya, dimaksudkan untuk menyederhanakan format penyusunan RPP sehingga lebih efisien, efektif, dan berorientasi pada siswa.Terkait dengan penyusunan RPP yang sering kali dianggap terlalu banyak memuat komponen sehingga memberatkan guru dalam penyusunannya. Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 Tahun 2016, RPP memang harus memuat 13 komponen. Ketigabelas komponen tersebut adalah (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema (3) kelas dan semester (4) materi pokok (5) alokasi waktu (6) tujuan pembelajaran, (7) Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (8) materi pembelajaran (9) metode pembelajaran (10) media pembelajaran (11) sumber belajar (12) langkah-langkah pembelajaran (13) penilaian hasil pembelajaran.Surat edaran bernomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran itu memuat empat poin yang terdiri atas yang pertama penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid. Yang kedua bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkankomponen lainnya bersifat pelengkap. Yang ketiga sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya bagi keberhasilan belajar murid. Dan yang terakhir adapun RPP yang telah dibuat guru dapat digunakan dan dapat pula disesuaikan sesuai poin 1, 2, dan 3.Menurut saya, bukan masalah satu halaman atau lebih banyak halaman dalam menyusun RPP. Tetapi pada semangat kita sebagai guru dalam menyusun strategi yang tepat seperti Nelson dalam Perang Trafalgar. Dan strategi ini disusun berdasarkan evaluasi diri kita sebagai guru. Petakan mana yang sudah bagus dan mana yang masih lemah. Pertanyaan yang muncul untuk membuktikan keberhasilan kita meramu strategi terlihat dari dua hal yaitu apakah siswa merasakan kebermaknaan dalam belajar? dan apakah siswa yang kita didik bisa memberi manfaat untuk banyak orang dari materi yang kita ajarkan?. Bukan hanya sekedar menyelesaikan materi selama satu semester. Dilihat dari sisi target, muncul pertanyaan berapa banyak kompetisi yang menangkan anak didik ? atau berapa banyak proyek siswa yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang?Putu Kurniawati, seorang penulis Indonesia memberikan sindiran bagus. “Bukan harga rendah, tapi harga yang masuk akal dan penuh strategi. Nah, ini lo strategi aja nggak punya, gimana mau menang tender?. Mudah-mudahan guru tidak terjebak dalam euforia menyederhanakan RPP tetapi terpola pemikiran strategi hebat apa yang bisa saya buat untuk kemajuan anak didik.