SEKILAS INFO
: - Jumat, 19-04-2024
  • 8 bulan yang lalu / DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 78 MERDEKA NEGERI KU MERDEKA BANGSA KU
  • 2 tahun yang lalu / SMK Negeri Satu Atap Tuntang membuka pendaftaran penerimaan anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) tahun pelajaran 2022/2023, bagi peserta didik yang masih aktif bersekolah di SMKN Satu Atap Tuntang. Pendaftaran ini dilakukan melalui tautan Google Form yang dibagikan melalui grup WhatsApp kelas, oleh masing-masing wali kelas. Melalui tautan yang telah dibagikan, peserta didik harus mengisi...
  • 2 tahun yang lalu / SMKN 1 Tuntang mengucapkan Selamat Tahun Baru 2022
Tholabul Ilmi: Antara Kewajiban Dan Kebutuhan

Siang ini, tiba tiba Saya merasa sangat rindu dengan Almarhum Bapak yang telah meninggalkan kami sejak 6 tahun yang lalu. Dulu, di waktu senggang seperti ini, biasanya Bapak selalu memberikan cerita cerita masa lalu yang beliau lalui yang sarat akan makna dan petuah, Bapak adalah tipe orang yang sangat mengidolakan orang tuanya alias Mbah Putri dan Mbah Kakung. Menurut beliau, Mbah Putri merupakan Pahlawan Pendidikan Keluarga. Sedangkan Mbah Kakung selaku supporter utama nya. Bapak selalu berbinar binar saat bercerita kepada anak anak nya tentang masa lalu yang beliau lalui bersama orang tua nya yang hebat itu.

 Sebenarnya Mbah Kakung dan Mbah Putri hanyalah orang biasa pada masa itu. Hanya pedagang kecil, orang Dusun Sederhana dan tidak berpendidikan. Namun semangatnya untuk menjadikan anak anak nya yaitu Bapak, Pakde, Budhe, Om dan Bulik saya menjadi orang yang berilmu sangatlah tunggi. Mungkin sekitar tahun 1949 pada saat itu, konon katanya Mbah Putri selalu berantusias ngampirke  Bapak Ibu guru entah SR (Sekolah Rakyat), atau SD (Sedolah Dasar) untuk mampir ke rumah setelah usai mengajar hanya sekedar mengobrol, dan Mbah Putri selalu minta di doakan supaya anak anak nya bisa juga menjadi seperti Pak guru bu guru, Menjadi manusia yang berilmu dan bertakwa. Maka, meskipun saat itu jarak tempuh antara rumah kami di Dusun Tuksongo, Krandonlor, Suruh, Kabupaten Semarang dengan SMP dan SMA terdekat yaitu di Kota Salatiga adalah kurang lebih 8 km, harus berjalan kaki karena belum ada kendaraan transportasi, dan lagi tidak ada teman yang berasal  dari Satu dusun yang mau melanjutkan sekolah. Namun Mbah Putri selalu memberikan semangat kepada anak anaknya untuk tetap bersekolah meskipun harus bersusah payah. Bangun tengah malam untuk ngliwet (Menanak nasi menggunakan tungku dan kayu, red),dan membangunkan anak anak nya agar berangkat ke sekolah sebelum waktu Azan Subuh adalah aktifitas setiap pagi nya, tak kalah penting, tugas Mbah Kakung selanjutnya adalah menemani dan mengantarkan anak anak nya dengan juga berjalan kaki sambil membawa Blarak (daun kelapa yang sudah kering, red) yang ada apinya untuk penerangan sampai di Desa Ujung ujung yang jarak tempuh ke kota Salatiga kira kira masih 4 km lagi. Di desa tersebut terdapat Sungai yang cukup besar, di sanalah Bapak dan Saudara saudaranya mendirikan ibadah Sholat Subuh, mandi, berganti pakaian seragam dan menyantap sarapan bekal dari Mbah Putri, lalu kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Kota Salatiga.

Kisah Bapak Bersama Kakak adiknya untuk menuntut ilmu mungkin hanyalah cerita biasa, hanya sepenggal cerita tentang perjuangan hidup seseorang, yang pastinya orang lain pun mengalami suka dan duka dalam menjalani kehidupan dengan versinya masing masing. Namun Hari ini, saya ingin kisah orang tua saya ini bisa dibaca oleh anak anak muda Jaman Now dan Juga para Orang tua masa kini, syukur Alhamdulillah jika bisa terinspirasi. Menjadi orang berilmu kemudian mampu mengamalkannya dengan baik adalah sebuah KEWAJIBAN. Bahkan Gusti Allah  dalam penggalan Q.S Al Mujadalah Ayat 11 berfirman –“ …Yarfa’illahi ladziina amanu minkum walladzina uthul ‘ilma darojah…”- yang artinya: “… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Hey, lihatlah!,  ternyata Sang Pencipta Alam jagad ini bahkan telah memberikan jaminan untuk meninggikan derajad kepada hambaNya yang BERIMAN dan BERILMU. Garansi ini tidak diberikan kepada orang yang Kaya Raya, orang yang memiliki Jabatan tinggi, Orang yang Cantik/ Tampan dan atau orang terkenal. Namun hanya diberikan kepada orang BERIMAN dan BERILMU. Itulah mengapa sering kita lihat di berita ada banyak kasus orang tampan dan cantik tanpa iman yg terhina hidupnya hingga harus masuk penjara karena perilakunya mungkin mengkonsumsi Narkoba atau kasus prostitusi, ada juga jutaan kasus Korupsi yang dilakukan oleh orang kaya berjabatan tinggi tanpa iman yang akhirnya meninggal dunia dalam kehinaan, tidak sedikit juga kisah di sekitar kita orang orang lemah yang terpaksa miskin karena tidak berpendidikan, karena tidak berilmu.

 Wahai Bapak Ibu Orang tua masa kini, boleh jadi hidup panjenengan dulu sulit, namun mari sekuat tenaga untuk berikhtiar agar anak anak panjenengan, anak anak kita semua tidak mengalami nasib yang sama. Bukankah Allah, Tuhan kita juga berpesan kepada kita untuk tidak meninggalkan Generasi yang lemah? Maka, mari bekali dengan Ilmu dan Iman. Jadikan Bersekolah atau menuntut ilmu sebagai KEBUTUHAN. Wahai anak anak ku, adik adik ku generasi muda, Para Kids and Teenagers Jaman Now, Menuntut ilmu memang berat. Ada banyak yang harus di korbankan. Banyak tugas, banyak PR, harus mengerjakan test, harus dimarahai guru karena potongan rambut tidak standar, ditambah lagi sekarang dijaman serba teknologi, kuota internet harus punya banyak, padahal pengennya nge Game, dan seterusnya dan seterusnya. Tapi in syaa Allah kesulitan ini  tidak akan sebanding dengan hasil yang akan kalian dapatkan. Kalau kalian bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu di tambah lagi mampu menjaga kualitas iman, Niscaya Allah akan memudahkan hidup kalian, menjaga keluarga kalian dan pastinya Meninggikan derajad kalian dan juga keluarga kalian, entah bagaimana cara Allah mengatur itu semua, tidak perlu kamu pikirkan sekarang.

Jika dibandingkan dengan lika liku perjuangan jaman Bapak saya menuntut ilmu, pasti akan sangat jauh berbeda dengan perjuangan anak anak masa kini. Sekarang, Fasilitas Pendidikan sudah semakin modern, biaya Pendidikan sudah semakin terjangkau, Sekolah sekolah sudah semakin banyak, bahkan di hampir setiap kecamatan pun sudah ada Sekolah Menengak Kejuruan yang siap mengantarkan kalian menjadi orang yang memiliki ilmu yang luas, berkarakter, dan juga skillfull. Lulus SMP kalian  harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak boleh Tidak. Jika kalian tinggal di desa, tidak perlu ragu. Banyak orang hebat berasal dari desa, diantaranya adalah Bapak SBY, Bapak Chaerul Tanjung, Bapak Alm B.J Habibie, dll mereka bisa, kalian juga pasti bisa. Generasi muda calon pemimpin bangsa yang berasal dari Desa Gedangan, Jombor, Rowosari, Sraten, Candirejo, Kesongo, Watuagung, dan sekitar Tuntang, Ayo melanjutkan sekolah di SMK NEGERI 1 TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG. Lalu bagaimana yang rumahnya dekat dengan saya di Dusun Tuksongo, Krandonlor, Kecamatan Suruh?. Tak perlu bingung, ajak teman teman mu dari Krandon lor, Morangan, Kauman, Reksosari, Semagu, Tegal Waton, dan sekitarnya untuk menuntut ilmu di SMK MUHAMMADIYAH SURUH. Tidak akan sia sia perjuangan dan pengorbanan kita dalam menuntut ilmu. Mari Bersama sama berusaha menjadi Manusia yang berilmu dan Beriman,  untuk Indonesia yang semakin maju, Kita pati Bisa.  SEMANGAT!!!!

Penulis : Setyorini- Guru SMK Muhammadiyah Suruh Kabupaten Semarang

87 komentar

Endah enshen, Senin, 24 Mei 2021

Terimakasih banyak

Balas

Endah Setyorini, Senin, 24 Mei 2021

SEMANGAT

Balas

Latif Kurniawan, Senin, 24 Mei 2021

Tulisan dari pengalaman keluarga yang sederhana. Tetapi kalau dihayati mengandung makna yang dalam. Pendidikan dan ilmu sebagai warisan yang luar biasa dibanding kekayaan. Carilah ilmu walau sampai di negeri Cina. Bukan carilah harta sampai di negeri Cina.

Balas

Muhammad khoirudin, Senin, 24 Mei 2021

Bagus sekali bu

Balas

Haryu Effendi, Senin, 24 Mei 2021

Semangat menuntut ilmu orang dahulu luar biasa…. Meski dlm keterbatasan namun Krn usaha yg sulit itulah shg Allah meridloi utk sukses.

Balas

Fitri, Senin, 24 Mei 2021

Terimakasih bund..mengingatkanku pada perjuangan dimasa lalu..tidak ada hal yang sia sia.semua akan indah pada waktunya

Balas

Azizah Salsabila, Senin, 24 Mei 2021

MaaSyaaAlloh Tabaarakallaah… Sangat menginspirasi… ,
Sukses Dunia Akhirat in Syaa Alloh

Balas

Rita, Senin, 24 Mei 2021

Bagus Bu, tetap semangat menulis. Semoga menular ke guru yang lain

Balas

Hendro, Senin, 24 Mei 2021

Sungguh menyentuh tulisan ini, bisa untuk motivasi generasi sekarng,

Balas

Adi, Senin, 24 Mei 2021

Sangat mengispirasi, semoga generasisekarang termotovasi

Balas

Yudi maulana, Senin, 24 Mei 2021

Hidup adalah belajar, semangat
Bu Setyorini is de besss….

Balas

Siti munasiroh, Senin, 24 Mei 2021

Masyaalloh ..smga sya bisa mjdi org tua yg terbaik untuk anak2 saya. .
Smga anak2 sya bisa jdi lebih berilmu drpda orang tuanya .aamiin

Balas

Fathul karim, Senin, 24 Mei 2021

Mantap bu. Tetap semangat

Balas

Galang Adi tiyana, Senin, 24 Mei 2021

Semangat buguru,semoga Bu guru bisa membanggakan sekolh serta keluarga dan sanak saudara,,hehe

Balas

Nadia soleha, Senin, 24 Mei 2021

Alhamdulillah,cerita Bu Guru manis, yang sangat inspiratif, menjadi motifasi saya untu meneruskan pendidikan yang lebih tinggi, kini, tujuan saya, semaki mantappp di hati,….maturnuwun Bu Guru…..

Balas

IRNAWATI, Senin, 24 Mei 2021

Pelajaran ttg kehidupan yg sebenarnya yg menjadi semangat dalam menjalani kehidupan serta menuntut ilmu dengan semangat dan kegigihan

Balas

Giska bf, Senin, 24 Mei 2021

Semangat

Balas

Giska bf, Senin, 24 Mei 2021

Semangat bu setyorini

Balas

Sri Kuswandari, Senin, 24 Mei 2021

Amazing bu… Ga tahu pak gufron kalau adah almarhum… Fruenbly bapakke. Inget pas dolan ditempatmu

Balas

Sri kuswandari, Senin, 24 Mei 2021

#friendly

Balas

Sri kuswandari, Senin, 24 Mei 2021

Pak gufron friendly inget pas dolan tempatmu

Balas

Yulianti, Senin, 24 Mei 2021

Good luck Bu✊

Balas

Robeta Ahmad Sutopo, Senin, 24 Mei 2021

semangat bu Guru.

Balas

Fitria Nur Faidah, Senin, 24 Mei 2021

Semangat nggeh Bu guru, semoga bisa menjadi inspirasi untuk generasi muda.good luck Bu guru❤️

Balas

NurKholis, Senin, 24 Mei 2021

Mantab bu semangat terus berkarya

Balas

Cuciarti, Senin, 24 Mei 2021

Alhamdulillah, semangat Insyaa-Alloh menyusul goresan-goresan bermakna yang lain

Balas

Iis r, Senin, 24 Mei 2021

Manusia yang berilmu dan beriman,itu salah satu kunci sukses….good job….

Balas

Joko saripudin, Senin, 24 Mei 2021

Semangat bu terimakasih sudah memberikan inspirasi yg sangat baik, dan ,maafkan saya bu, yang dulu menjadi murit yang salalu bandel

Balas

arifin, Senin, 24 Mei 2021

Kejarlah ilmu walau ke samudra India,

Balas

Anisa Nur Zakiyah, Senin, 24 Mei 2021

Semangat bu setyorini

Balas

Rini Rahayu, Senin, 24 Mei 2021

Perjuangan orang tua selalu terekam di hati putra putri yang paham tentang hidup dan kehidupan. Karna sejatinya cita cita orang tua itu sederhana, yaitu tak mau putra putrinya seperti dia(ortu), putra putrinya harus bisa lebih dari dirinya(ortu)

Balas

Wulan, Senin, 24 Mei 2021

Semangat bu,, semoga bisa menjadi inspirasi banyak orAng

Balas

Khoirul anam, Selasa, 25 Mei 2021

Luar biasa tetap semangat ibukk

Balas

Atik, Selasa, 25 Mei 2021

Semangat bu,terus berkarya

Balas

Rohana Pudyastuti, Selasa, 25 Mei 2021

Semangat buset, smga mjd inspirasi banyak org yg membaca nya ❤️6uu

Balas

Alya El, Selasa, 25 Mei 2021

Semangat, semoga menginspirasi

Balas

Widiastuti, Selasa, 25 Mei 2021

Keren, bikin hati teraduk-aduk. Meski hanya kisah sederhana perjuangan sekolah seorang anak desa, tapi ini adalah spirit besar yg sangat menentukan masa depan. Selain ilmu dari sekolah formal, banyak ilmu pembentukan kepribadian dalam setiap perjalanan, terutama pribadi yang tawadhu’, disiplin, dan sabar. Terus semangat menulis adikku. Good luck.

Balas

Azka, Selasa, 25 Mei 2021

Menuntut ilmu memang sulit, tapi akan lebih sulit jika tak punya ilmu

Balas

Ayra Karima, Selasa, 25 Mei 2021

Salam Literasi

Balas

Sigit, Selasa, 25 Mei 2021

Mantap bu setyo, lanjutkan dengak karya2 yg lain.

Balas

anam.markinson@gmail.com, Selasa, 25 Mei 2021

Pelajaran hidup seperti ini yg seharusnya d’ajarkan terus kpada pelajar generasi skrang.agar anak2 memahami betul hakekat perjuangan wajibnya menuntut ilmu dan ta’dzim kpada guru.supaya kualitas ilmu dan adab bisa terpelihara…mksh bu guru sudah menorehkan karya yg mencerahkan.sm0ga mnjadi jariyah njenengan

Balas

ansha.suratmaja@gmail.com, Selasa, 25 Mei 2021

Tulisan yg sangat inspiratif..semangat terus bu agar khittoh pendidikan bsa meninggkat scra spirit dan implementasinya.

Balas

Rini S, Selasa, 25 Mei 2021

Hidup adalah belajar. Ah, jadi pengen sekolah lagi

Balas

Rini S, Selasa, 25 Mei 2021

Semoga pandemi segera berlalu. Agar asyiknya belajar dan nyamannya bersekolah secara nyata bisa dirasakan oleh para siswa lagi. Aamiin

Balas

Muhammad Safaruddin, Selasa, 25 Mei 2021

Berilmu dan beriman. Semoga gelar itu menjadi milik kami juga. Aamiin aamiin. Semangaaats

Balas

Laili Rohmawati, Selasa, 25 Mei 2021

Luar biasa Miss Setyo kisah sangat menginspirasi…kita tunggu karya selanjutnya…

Balas

Setyorini, Selasa, 25 Mei 2021

Terimakasih teman2. Semangat belajar yaa. Belajar tiada akhir

Balas

iffa Rachim, Selasa, 25 Mei 2021

Semangat mba ensen, keren ih…. Sekarang. Top deh

Balas

Ely Rahmawati, Selasa, 25 Mei 2021

Semangat Bu Guru. Cerita yang sangat menarik.

Balas

Sakinah, Rabu, 26 Mei 2021

Barakallah Bu Guru semoga semakin banyak yang terinspirasi dengan tulisan ini, tugasmu begitu mulia mendidik anak negri untuk terus memantaskan diri meraih ridho Allah untuk menjalani kehidupan dunia akherat yang lebih baik

Balas

Ari, Rabu, 26 Mei 2021

Good job

Balas

Aryandria, Rabu, 26 Mei 2021

Masya Allah….berkah ilmu, berkah dunia akhirat

Balas

Siti Fatimah, Rabu, 26 Mei 2021

Sekarang sekolah semakin dekat. Akses lebih mudah dijangkau. Ayo semangat sekolah

Balas

Dinul Qoyyimah, Kamis, 27 Mei 2021

Cerita yg inspiratif…mengingatkan perjuangan saat sekolah pernah pulang jalan kaki…sblm subuh hrs sudah brgkt. Kl tidak akan terlambat dan dimarahi guru,

Balas

Dinul Qoyyimah, Kamis, 27 Mei 2021

Cerita yg inspiratif…mengingatkan perjuangan saat sekolah pernah pulang jalan kaki…sblm subuh hrs sudah brgkt. Kl tidak akan terlambat dan dimarahi guru,
“Barangsiapa bersungguh2 maka akan berhasil. “

Balas

Daryanto, Kamis, 27 Mei 2021

Cerita yang inspiratif….
Semangat terus untuk berkarya

Balas

Adit, Jumat, 28 Mei 2021

Balas

Puput Muliana, Kamis, 17 Jun 2021

Jadi rindu Ayah….
Sy jg selalu bangga dgn kisah2 orang tua utk anak2nya. Sy sudah jd seperti yg ayah inginkan dan sy jg sdh meraih apa yg sy cita2kan.
Semoga tulisan ini semakin menginspirasi kita semua utk mempopulerkan hoby membaca, menulis dilingkungan kita

Balas

Feyza, Selasa, 22 Jun 2021

SEKOLAH, yang paling dibutuhkan dijaman sekarang memang KEMAUAN dan USAHA KERAS. SEMANGAAAAT

Balas

wahyu, Selasa, 22 Jun 2021

generasi muda masa kini harus lebih bersungguh2 dalam belajar. salam literasi

Balas

Ari, Jumat, 25 Jun 2021

Kereeeen

Balas

Some one, Jumat, 25 Jun 2021

Wiiih, mantaaap. Semangat menuntut ilmu hingga akhir hayat

Balas

Dewa dewi, Jumat, 25 Jun 2021

Generasi muda masa kini harus paham betul ttg pentingnya pendidikan. Jadi sekolah bukan hanya rutinitas aja

Balas

SITA ANDRIYANI, Sabtu, 26 Jun 2021

MAJU TERUS GENERASI MUDA INDONESIA

Balas

dika nugraha, Sabtu, 26 Jun 2021

aku sih, yessss

Balas

Ridho, Sabtu, 26 Jun 2021

semangaaaaat. yuk sekolah yuuuk

Balas

Adi, Sabtu, 26 Jun 2021

Tulisan yg sangat menginspirasi ttg pentingnya pendidikan

Balas

Ari, Sabtu, 26 Jun 2021

Tulisan ini kembali menggelorakan semangat untuk terus belajar

Balas

Ernita, Sabtu, 26 Jun 2021

Jadi teringat jaman sekolah dulu, saya juga jalan kaki jauuuh sekalii

Balas

wahyudi jaya, Rabu, 14 Jul 2021

Tuntutlah ilmu meski sampai ke negeri cina. alhamdulillah mantap guruku. teruslah berbuat menjadi Nyi Ahmad Dahlan milenial

Balas

YANTI, Rabu, 14 Jul 2021

sEMANGAT MENCARI ILMU

Balas

Fitri, Rabu, 14 Jul 2021

Kerren, semangaat tanpa batassss

Balas

Lathif Kurniawan, Rabu, 14 Jul 2021

Mantab adikku.. Mbah kakung adalah sosok pejuang kehidupan. setiap beliau berjalan dan menemukan sesuatu yang dapat dimanfaatkan pasti diambilnya. sampah plastik dianyam menjadi tali bumbu untuk “deres”, biji2an pinggir jalan disemai di kebun. maka tak heran banyak pohon di kebun khususnya mahoni. beliau semangat dan cerdas, mewariskan kepada anak2nya khusunya warisan ilmu.

Balas

arif, Rabu, 14 Jul 2021

subhanallah.. luar biasa bu

Balas

aMBAR, Rabu, 14 Jul 2021

semangat ibu guru, semoga berkah

Balas

Adit memang Nugroho, Rabu, 14 Jul 2021

semangat bu, semoga menjadi yang terbaik dari yang terbaik

Balas

lana, Rabu, 14 Jul 2021

go go go, saya siswa SMK N 1 tuntang juga. sekolah cedak, josss

Balas

sigit susanto, Rabu, 14 Jul 2021

Keren bu guru, ayo semangat 45

Balas

Nazar, Rabu, 14 Jul 2021

good job bu

Balas

Hendra Wijayanta, Rabu, 14 Jul 2021

mantap bu

Balas

tari, Rabu, 14 Jul 2021

good job, dek

Balas

deva andraya, Rabu, 14 Jul 2021

keren luar biasa, Miss

Balas

imach ramadhan, Rabu, 14 Jul 2021

keren, luar biasa Miss

Balas

Aminuddin Irsyadi, Rabu, 14 Jul 2021

semangat buk

Balas

Naeni Rahma, Rabu, 14 Jul 2021

semangat bu guru

Balas

ikhsanul khuluk, Rabu, 14 Jul 2021

bu guru keren

Balas

ikhbal Andre Wijaya, Rabu, 14 Jul 2021

semngat bu

Balas

Tinggalkan Balasan ke arif Batalkan balasan

Tefa Prodi TKJ

Majalah SMKN 1 Tuntang

Data Sekolah

SMKN 1 Tuntang

NPSN : 6990563

Jl. Mertokusumo Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang
KEC. Tuntang
KAB. Semarang
PROV. Jawa Tengah
KODE POS 50773
TELEPON 085641080982
FAX 0723-1234567
EMAIL smkn1tuntang@gmail.com

Novel Karya Siswa

Toilet SMKN 1 Tuntang

Tefa Prodi Tata Busana

Laboratorium Komputer

Kalender

April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930